Infoacehtimur.com, Aceh Timur – Kasus dugaan penganiayaan dan perampokan yang terjadi di Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh, hingga kini belum menunjukkan perkembangan terkait pelaku.
Keluarga korban perampokan di Desa Jambo Bale, Kecamatan Indra Makmur, mempertanyakan penanganan kasus ini.
Yuslina, istri korban, mengungkapkan kekecewaannya terhadap kepolisian.
Suaminya, Taufik Muddin, seorang pengusaha sawit atau toke sawit di daerah tersebut, mengalami pendarahan akibat dugaan penganiayaan dan kehilangan uang senilai Rp 150 juta.
BACA JUGA: Supplier Sawit di Aceh Timur Dirampok, 150 Juta Dibawa Kabur
BACA JUGA: Perkembangan Proses Hukum Tersangka Perampokan Bersenjata Di Peunaron, Aceh Timur.
Yuslina menyatakan kekecewaannya karena hingga saat ini belum ada perkembangan terkait pelaku. Peristiwa ini terjadi pada 24 Oktober lalu.
Dilansir dari SerambiNews.com, menurut keterangan Yuslina pada Senin, 4 November 2024, sudah sembilan hari berlalu sejak kejadian suaminya dirampok.
“Namun belum ada kabar apa pun dari pihak kepolisian. Kami sangat kecewa. Suami saya sampai harus dirawat di rumah sakit,” kata Yuslina.
Yuslina menambahkan bahwa dirinya telah dipanggil ke Polsek untuk memberikan keterangan dan menyampaikan segala informasi yang dicurigainya terkait kasus ini.
Namun, ia merasa pihak kepolisian masih belum menunjukkan langkah konkret dalam penanganan kasus yang menimpa suaminya pada 24 Oktober lalu.
“Seharusnya mereka segera bertindak menangkap pelakunya, jangan sampai pelaku kabur. Saya sudah datang ke Polsek kemarin untuk meminta kejelasan, tapi yang saya dapat hanya disuruh bersabar. Padahal, ini sudah hampir dua minggu berlalu tanpa perkembangan apa pun,” ujarnya dengan nada kecewa.
Taufik Muddin, seorang toke sawit, menjadi korban perampokan dan penganiayaan saat melintasi jalan di Kecamatan Indra Makmur pada Kamis, 24 Oktober.
Ia diduga dipukul oleh beberapa orang pelaku sebelum uang sebesar Rp150 juta yang dibawanya dirampas.
Akibat pukulan yang menyebabkan pendarahan di kepala, Taufik akhirnya dirujuk ke RS Zubir Mahmud untuk menjalani operasi.
Yuslina juga menyampaikan bahwa kejadian ini membuat keluarganya, terutama dirinya, mengalami trauma mendalam. Ia berharap agar pihak kepolisian segera menuntaskan kasus ini dan memberikan keadilan bagi mereka.
“Kami ini korban. Selain mengalami trauma, kami juga rugi besar. Kami hanya orang kampung yang butuh keadilan. Tolonglah, Bapak-bapak polisi,” pungkasnya.
Sementara itu Kasatreskrim Polres Aceh Timur Iptu Adi Wahyu Nurhidayat menerangkan bahwa kasus tersebut ditangani pohak Polsek Indra Makmur karena laporannya masuk ke Polsek.
“Ia kami juga sudah memeriksa beberapa orang yang dicurigai namun setelah kita periksa itu terbantahkan, kami sedang melakukan penyelidikan lebih dalam, karena kejadian itu didalam hutan tidak ada saksi saat kejadian,” ungkapnya.***
Editor: Ilham