INFOACEHTIMUR.COM | Hampir semua Desa dalam Kabupaten Aceh Timur digenangi banjir sejak Kamis, (30/12/2021) lalu. Banjir tersebut merambat ke permukiman warga hingga ke Badan Jalan Nasional.
Diketahui banjir yang melanda Aceh Timur sampai menggenangi badan jalan di dua Kecamatan, yaitu di Desa Bayeun Kecamatan Rantau Selamat, dan Kecamatan Sungai Raya. Kini sudah surat hingga mengering.
“Ya sudah mulai surut. Jam 05.00 WIB tadi sudah mulai bisa dilalui kendaraan,” kata Kapolsek Rantau Selamat, Ipda Harry Prayetno, saat dimintai keterangan, Senin (02/01/2022).
Ipda Harry mengatakan air yang sempat merendam ruas Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) di Desa Bayeun sudah surut total hingga mengering sepenuhnya. Kemacetan yang sempat terjadi akibat banjir, katanya, sudah normal kembali.
“Diperkirakan ada puluhan jalan berlubang. Sebabnya mengapa kita harus lakukan pengawasan dan keamanan, agar nantinya tidak ada warga yang jatuh akibat jalan berlubang,” tutup Ipda Harry.
Sementara badan Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Kecamatan Sungai Raya, Desa Alue Rangan, Banjir sudah mulai surut. Tetapi di samping nya terlihat masih ada sedikit air yang menggenangi.
Hal tersebut dikatakan oleh Zahrian, yang merupakan warga Desa Alue Rangan kepada infoacehtimur.com, saat dimintai keterangan, Selasa (02/01/2022).
“Iya, air yang menggenangi badan Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) di Alue Rangan, Sungai Raya surut sekira pukul 06.00 WIB pagi. Namun masih tersisa disampingnya,” ujar Zahrian.
Keterangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Aceh Timur (BPBD)
Melansir Antara, BPBD Aceh Timur juga telah mendapatkan data sementara Kecamatan yang masih di landa banjir. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Timur menyatakan sebanyak 6.003 rumah di 46 gampong atau desa di tujuh kecamatan di kabupaten itu terendam banjir.
“Data sementara hingga kini 6.003 unit rumah terendam dengan 19.352 jiwa terdampak banjir,” kata Kepala Pelaksana BPBD Aceh Timur, Ashadi di Aceh Timur, Sabtu.
Ashadi mengatakan banjir disebabkan hujan lebat tersebut menyebabkan 2.751 jiwa mengungsi. Mereka mengungsi ke rumah kerabat, meunasah, maupun tempat lebih tinggi.
“Tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut. Namun satu unit rumah rusak ringan akibat longsor. Begitu juga akses jalan ke Desa Bukit Seulamak Kecamatan Bireum Bayeun putus total akibat tertibun longsor,” kata Ashadi.
Adapun rumah terendam banjir di antaranya di Kecamatan Birem Bayeun meliputj Desa Alue Sentang sebanyak 410 rumah dengan 1.600 jiwa, Desa Paya Tampah sebanyak 32 rumah dengan 104 jiwa, Desa Alue Gadeng 171 rumah dengan 552 jiwa, dan Paya Bili 1 sebanyak 50 rumah dengan 187 jiwa.
Kemudian, Desa Paya Bili 2 sebanyak 200 rumah dengan 764 jiwa, Desa Alur Nyamuk sebanyak 230 rumah dengan 913 jiwa, Desa Aramiah sebanyak 100 rumah dengan 371 jiwa, Desa Alue Gadeng 2 sebanyak 200 rumah dengan 385 jiwa.
“Serta Desa Birem Rayeuk masih dalam Pendataan, Desa Alue Itam sebanyak 70 rumah dengan 273 jiwa, Desa Buket Seulemak 200 rumah dengan 751 jiwa, Desa Merbau Dua 200 rumah dengan 735 jiwa terdampak banjar,” kata Ashadi
Ashadi mengatakan untuk Kecamatan Indra Makmur meliputi Desa Alue Ie Mirah sebanyak 157 rumah dengan 478 jiwa, Desa Pelita Sagop Jaya 187 rumah dengan 503 jiwa, Desa Jambo Lubok 203 rumah dengan 617 jiwa, Desa Julok Rayeuk Utara sebanyak 303 rumah dengan 917 jiwa.
Kecamatan Sungai Raya meliputi Desa Buket Drien sebanyak 300 rumah dengan 937 jiwa, Desa Alue Itam sebanyak 90 rumah dengan 515 jiwa, Desa Buket Selamat sebanyak 100 rumah dengan 373 jiwa.
Serta Desa Gajah Mentah sebanyak 90 rumah dengan 311 jiwa, Desa Krueng Lingka sebanyak 75 rumah dengan 135 jiwa, Desa Labuhan Keude sebanyak 40 rumah dengan 160 jiwa, Desa Payoung sebanyak 200 rumah dengan 653 jiwa, dan di Kecamtan Idi Tunong meliputi Desa Alue Lhok sebanyak 35 rumah dengan 155 jiwa.
Kecamatan Rantau Selamat meliputi Desa Bayeun sebanyak 186 rumah dengan 395 jiwa, Desa Alue Selemak sebanyak 50 rumah dengan 186 jiwa, Desa Sarah Kayeu sebanyak 60 rumah dengan 196 jiwa
Serta Desa Rantau Panjang sebanyak 20 rumah dengan 86 jiwa, Desa Snb Dalam sebanyak 50 rumah dengan 64 jiwa, Desa Alue Kumba sebanyak 40 rumah dengan 132 jiwa, Desa Alue Punti sebanyak 112 rumah dengan 342 jiwa, dan Desa Alue Kaul sebanyak 82 rumah dengan 295 jiwa.
Selanjutnya, Kecamatan Ranto Peureulak meliputi Desa Punti Payung sebanyak 212 rumah dengan 479 jiwa, Desa Semali sebanyak 50 rumah dengan 150 jiwa, Desa Paya Palas sebanyak 478 rumah dengan 1.165 jiwa.
Desa Alue Udep sebanyak 10 rumah dengan 178 jiwa, Desa Mata Ie dengam sembilan rumah demgan 32 jiwa, Drsa Pertamina sebanyak 47 rumah dengan 120 jiwa, Desa Alue Dua sebanyak 30 rumah dengan 120 jiwa, Desa Alue Batee sebanyak 70 rumah 175 jiwa, Desa Alue Genteng 275 rumah dengan 850 jiwa.
Kecamatan Julok meliputi Desa Ladang Baro sebanyak 32 rumah dengan 109 jiwa, Desa Keumuneng sebanyak 45 rumah dengan 154 Jiwa, Desa Buket Panyang sebanyak 50 rumah dengan 182 jiwa.
Serta Desa Blang Jambee sebanyak 125 rumah dengan 352 jiwa dan Desa Tepin Raya sebanyak 45 rumah dengan 185 jiwa. Kecamatan Nurussalam meliputi Desa Mesjid sebanyak 150 rumah dengan 531 jiwa, Desa Lhee sebanyak 76 rumah dengan 287 jiwa, dan Desa Alue Siwah Serdang dengan 56 rumah dengan 198 jiwa terdampak banjir, kata Ashadi.
“Sedangkan pengungsian di Kecamatan Bireum Bayeun meliputi Desa Alue Sentang sebanyak 1.600 jiwa, Desa Alur Nyamuk sebanyak 80 jiwa. Di Kecamatan Indra Makmur meliputi Desa Julok Rayeuk dengan empat jiwa, Sungai Raya di Payoung 482 jiwa, di Kecamatan Rantau Selamat 123 jiwa dan di Kecamatan Julok di Blang Jambee 462 jiwa,” sebut Ashadi.
Ashadi mengatakan banjir terjadi akibat intensitas hujan yang tinggi sejak Kamis (30/12). Hujan menyebabkan sejumlah sungai di beberapa kecamatan di Kabupaten Aceh Timur meluap.
Saat ini, kata Ashadi, ketinggian banjir di beberapa titik terus meningkat. Ketinggian banjir berkisar 30 centimeter hingga 1,2 meter.
“Kami juga menyalurkan bantuan ke titik-titik pengungsian di sejumlah meunasah. Mudah-mudahan banjir segera surut, sehingga masyarakat bisa kembali ke rumah,” kata Ashadi.