Aceh Timur | Jalur inilah yang menjadi satu-satunya jalan menuju ke gubuk kayu 4×4 meter milik Saudah Usman, atau yang akrab disapa Wak Buleun, janda lanjut usia, warga Dusun Mata U, Desa Alue Ie Mirah, Kecamatan Indra Makmu, Kabupaten Aceh Timur.
Didalam gubuknya, hanya ada kasur, bantal tua, beberapa pakaian tua dan peralatan dapur yang cukup sederhana. Gubuk yang hanya beralas tanah dan belum terpasang listrik, mengakibatkan Saudah terpaksa menggunakan sebuah lampu teplok yang dibuat dari botol bekas, sebagai penerang malamnya.
Kini kondisi Wak Buluen semakin melemah dan sering sakit-sakitan karena faktor usia. Bahkan, untuk bergerak atau bekerja, kini tak lagi bisa dilakukannya, karena penyakit sesak atau asma yang kerap menyerangnya.
Saat ini, ia banyak mengabiskan waktu di gubuk yang dijadikannya tempat beribadah, kamar sekaligus dapur. Untuk makan sehari-hari, kini ia hanya bisa pasrah, berharap dari belas kasihan para tetangga. Berbeda dengan beberapa tahun yang lalu, Wak Buleun masih kuat bekerja sebagai tukang deres pohon getah milik warga.
Pekerjaan itulah yang selama belasan tahun ia tekuni, sejak suaminya meninggal dunia, demi menyambung hidup bersama anaknya. Anak sulung wak buleun saat ini mondok di salah satu pesantren di Kabupaten Aceh Timur.
Sedangkan anak perempuan Wak Buleun yang telah menikah, kondisi ekonominya tidak jauh berbeda dengan dirinya, sehingga tidak dapat berbuat banyak untuk membantu Wak Buleun. Sementara itu, anak lelakinya yang telah menyelesaikan pendidikan SMA, juga ikut bekerja serabutan, demi meringankan beban orangtuanya.
Wak Buleun mengisahkan kepada Tim Puja TV dalam bahasa Aceh, bahwa pendidikan anaknya di dayah, hanya dengan doa serta modal ketekunan karena tidak punya biaya.
Saat memasuki musim hujan, dirinya mulai was-was karena keberadaan gubuknya terlalu dekat dengan aliran sungai dan rawan banjir. Ditambah lagi dalam beberapa bulan ini, Wak Buleun tidak bisa tenang karena mendengar kabar gubuknya akan digusur oleh salah satu pengusaha pemilik tanah, tempat yang ia tinggali.