Infoacehtimur.com, Aceh Timur – Jembatan penyeberangan yang menghubungkan Desa Naleung dengan Kota Julok, Kabupaten Aceh Timur, rusak parah dan tidak dapat digunakan lagi. Kondisi ini memaksa warga untuk menggunakan rakit sederhana tanpa mesin dan pengaman untuk menyeberang.
Kondisi ini sudah terjadi selama dua tahun lebih, sejak jembatan penghubung rusak karena sudah lapuk dan sering diterjang air pasang. Warga Desa Naleung, seperti Mastiana, yang berprofesi sebagai pedagang, harus menyeberang menggunakan rakit setiap hari untuk keperluan berbelanja.
Tadi malam, Mastiana juga harus mengantarkan saudaranya yang sakit ke Kota Julok jam 03.00 dini hari menggunakan rakit. “Mau tidak mau, jembatan ini harus segera diperbaiki karena sangat dibutuhkan oleh masyarakat,” kata Mastiana.
Baca Juga: Seorang Remaja Ditemukan Meninggal di Sungai Naleung Julok
Baca Juga: Al-Farlaky Perjuangkan Jembatan Naleung Julok dan Sri Mulya Peunarun
Sudah banyak pihak yang melihat kondisi ini, termasuk dari DPR-RI, namun hingga kini jembatan tersebut belum kunjung diperbaiki. Saputra, seorang tukang ojek, mengatakan bahwa jembatan ini sudah lama rusak dan membuat warga kesulitan menyeberang.
“Biaya menyeberang juga mahal, Rp 5.000 di siang hari dan Rp 10.000 di malam hari,” kata Saputra.
Kondisi ini sangat memprihatinkan dan membutuhkan perhatian dari pemerintah untuk memperbaiki jembatan penyeberangan yang rusak agar warga dapat menyeberang dengan aman dan nyaman.