INFO ACEH TIMUR, Internasional – Pemerintah Indonesia mendapatkan satu unit Kapal Patroli Laut dari Pemerintah Jepang. Pemberian alat pengamanan laut tersebut dibahas pada Jumat (5/7/2024).
Kesepakatan serah terima hibah tersebut telah dilaksanakan antara Badan Keamanan Laut (Bakamla) dengan Badan Kerjasama Internasional Jepang atau Japan International Cooperation Agency (JICA).
Kapal patroli hibah dari Jepang untuk Indonesia senilai 9 Milyar Yen atau hampir 1 Triliun Rupiah (Rp 912,8 milyar) itu berukuran panjang 85,6 meter dengan soesifikasi kecapatan 22 knot dan mampu menampung 70 orang petugas.
JICA menyebut hibah bertujuan untuk peningkatan keamanan jalur penting tranportasi laut.
Berdasarkan jalur logistik internasional jepang, Duta Besar Negara Jepang menyebut bahwa 90% minyak mentah impor ke Jepang melalui jalur transporti laut Selat Malaka sepanjang Aceh dan Pulau Sematera.
“Stabilitas Selat Malaka sangat penting bagi Jepang. Lebih dari 90% minyak Jepang harus diangkut ke Jepang melalui Selat Malaka,” kata Duta Besar Jepang untuk Indonesia Nobu Ebihara, mengutip berita ZonaJakarta.
Melansir Kompas.com, proses pembuatan kapal patroli hibah tersebut dilakukan di jepang dan akan diserahkan kepada Bakamla RI.
Sestama Bakamla RI Laksda TNI T. E. Witjaksono berharap koordinasi dengan JICA terus meningkat agar proses hibah dapat berjalan baik dan sukses.
Pemerintah jepang menyebut dalam rilis Sohu.com bahwa Jepang tidak bersikap seperti negara-negara pedagang senjata yang mencari keuntungan semata.
Melainkan, Jepang menyediakan senjata ke negara-negara mitra bertujuan untuk membangun hubungan antar negara dan menggunakan pengaruh strategis negara.