Infoacehtimur.com, Aceh Timur – Kepala Desa Beurandang, Ismail, memberikan tanggapan sekaligus mengklarifikasi proyek pembangunan abutmen jembatan.
Proyek pembangunan abutmen jembatan di Desa Beurandang, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, dengan anggaran Rp 136,5 juta.
Proyek tersebut menuai kontroversi karena hanya pondasi yang terlihat dan adanya pemasangan papan informasi berdesain keramik.
Bahkan, menimbulkan spekulasi pemborosan anggaran dan pertanyaan mengenai efisiensi serta transparansi penggunaan dana.
BACA JUGA: Misteri Proyek Abutmen Jembatan di Aceh Timur Rp 136 Juta
“Anggaran sebesar Rp 136.500.000 sudah sesuai dengan kebutuhan teknis untuk membangun dua abutmen,” kata Ismail, kepada Infoacehtimur.com, pada Jumat (13/12/2024).
Menurutnya, abutmen jembatan itu memiliki kedalaman mencapai 5 meter ke bawah tanah, dengan penggunaan besi berdiameter 14 mm.
Ia menjelaskan bahwa proyek ini bertujuan untuk membangun dua abutmen jembatan yang akan menjadi pondasi untuk jembatan yang kokoh.
Ismail pun menerangkan, papan informasi dipasang dengan keramik untuk memastikan ketahanannya dan memudahkan pembacaan.
“Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk memastikan masyarakat memahami alokasi dana dan perkembangan proyek,” ujarnya, menanggapi tuduhan terkait ketidaksesuaian anggaran.
Dikatakan, proyek abutmen ini merupakan tahap awal pembangunan jembatan, dan anggaran yang ada belum cukup untuk menyelesaikan seluruh struktur jembatan.
“Kami belum dapat menyelesaikan jembatan secara utuh karena keterbatasan anggaran. Namun, kami sudah menyiapkan jembatan darurat sementara agar masyarakat tetap dapat melintas,” ujarnya.
Meski demikian, Kepala Desa berjanji akan terus memberikan informasi lebih lanjut kepada masyarakat dan memastikan transparansi dalam pelaksanaan proyek tetap terjaga.***