Info Aceh Timur, Langsa – Sedikitnya sembilan anak berusia dibawah umur diduga menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang pria lanjut usia inisial TA (60) tahun, yang berprofesi sebagai petani.
Informasi yang diperoleh, sembilan anak yang menjadi korban pelecehan seksual oleh pria lansia tersebut berlokasi di salah satu Desa di Kecamatan Langsa Baro, Kota Langsa, Provinsi Aceh.
Kabarnya, orang tua masing-masing korban telah melaporkan insiden tidak senonoh itu ke Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Langsa. Modusnya sebelum melecehkan meng iming-iming dengan uang.
Setelah para orang tua korban yang tidak terima dan melaporkan ke Unit UPTD PPA Kota Langsa, pria lansia tersebut dibekuk petugas kepolisian di rumahnya yang berlokasi di desa di Kecamatan Langsa Baro, pada 26 Juli 2023.
BACA JUGA: Kakek 66 Tahun di Aceh Timur Perkosa Cucu Kandung Berkali-kali Hingga Hamil
BACA JUGA: Bunga Diperkosa oleh Ayah Tiri Didepan Televisi di Aceh Tamiang, Polisi Tangkap Pelaku
Kepala Desa dalam Kecamatan Langsa Baro, Pon nama panggilan, mengatakan pelaku yang merupakan petani tersebut selama ini tinggal bersama seorang istri dan empat orang anaknya. Korban bahkan ada yang trauma.
“Korban sembilan orang masih dibawah umur, sampai saat ini baru sembilan orang tua korban yang sudah melapor,” kata Pon, kepada wartawan Minggu, (30/7/2023).
TA melecehkan sembilan anak dibawah umur, kata Pon, dilokasi yang berbeda-beda. Sedangkan laporan informasi dari orang tua korban menyebutkan pelaku melecehkan korban dengan cara mengiming-iming sejumlah uang.
“Kakek TA sudah di amankan di Polres Langsa untuk diperiksa, terkuaknya hal itu saat korban mengaku kepada orang tuanya dan mengalami trauma,” ujarnya.
Sementara kepala UPTD PPA Kota Langsa, Putri Nahrisah mengatakan, saat ini sedang melakukan penjangkauan dengan mendata para korban. Nantinya akan melibatkan dokter, psikolog dan tenaga ahli lainnya yang dibutuhkan korban.
“Kami terus berkoordinasi dan bekerjasama dengan pihak Desa untuk memperoleh informasi lebih lanjut karena dikhawatirkan ada korban-korban lain yang belum melapor ke kita,” kata Putri.***