Infoacehtimur.com, Aceh Timur – Sejumlah 2.140 Kepala Keluarga (KK) yang berada di 17 desa di Kecamatan Serbajadi, Kabupaten Aceh Timur, kerap menjalani momen berbuka puasa dalam kondisi gelap gulita akibat pemadaman listrik yang terjadi secara tiba-tiba.
Situasi tanpa cahaya ini pun berlangsung sampai ke waktu pelaksanaan shalat tarawih. Seperti diketahui, Kecamatan Serbajadi merupakan daerah terpencil yang terletak jauh dari pusat kota.
Desa-desa yang terdampak meliputi Arul Duren (107 KK), Bunin (215 KK), Jering (162 KK), Leles (110 KK), Mesir (90 KK), dan Ujung Taring (35 KK), serta beberapa desa lainnya seperti Lokop, Loot, Mesir Nalon, Rampah, Sekualan, Sembuang, Seulemak, Sunti, Terulak, Tualang, dan Ujung Karang.
Khatib Masjid Sekualan, Jamali saat berbuka bersama Tim Safari Ramadan Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Aceh Timur di Mesir, Sabtu (23/3/2024) memaparkan kondisi gelap gulita sering dialami oleh masyarakat setempat.
BACA JUGA: PT Koperasi Primajasa Serahkan Dana Pemberdayaan ke Desa Bayeun Aceh Timur
BACA JUGA: Kakek asal Jateng Ditemukan Meninggal Mengapung di Waduk Aceh Timur
“Tiba-tiba mati lampu sudah jadi kebiasaan kami. Sejak awal Ramadan hingga 12 Ramadan, sudah terjadi pemadaman malam sebanyak 3-4 kali, biasanya menjelang waktu berbuka,” jelas Jamali.
Pemadaman listrik yang tiba-tiba itu membuat Tim Safari Ramadan BKPRMI Aceh Timur dan keluarga mereka harus berbuka puasa dalam kegelapan, yanh dimulai sejak pukul 18:35 WIB.
Awalnya diperkirakan hanya berlangsung selama 15-20 menit, namun ternyata harapan itu pupus, karena lampu tetap mati hingga setelah maghrib dan isya.
“Meskipun gelap, kegiatan silaturahmi dan kunjungan Tim Safari Ramadan BKPRMI Aceh Timur tetap berjalan lancar hingga pukul 22:30 WIB. Listrik kembali normal sekitar pukul 21:00 WIB,” jelasnya.
Sementara itu Wakil Ketua Dewan Pengurus Kecamatan (DPK) Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Serbajadi, Saddam, saat dikonfirmasi juga membenarkan adanya pemadaman listrik untuk belasan desa di Serbajadi.
Menurutnya Jika titik arus trafo di perbatasan Peunaron – Serbajadi mati, maka seluruh Serbajadi akan mati.
Pemadaman itu tidak hanya di Bunin, Mesir, dan Seuleumak, tapi seluruh Serbajadi akan gelap.
Ia menambahkan bahwa pemadaman yang dilakukan PT PLN (Persero) ULP Peureulak terkadang disebabkan oleh pohon tumbang di atas kabel listrik atau intervensi hewan seperti monyet.
“Kami berharap jika pemadaman harus dilakukan, tidak terlalu lama dan tidak berlangsung berjam-jam, terutama karena umat Muslim sedang beribadah di bulan Ramadan,” harapnya.***
Sumber : SerambiNews.com | Editor : ILham