DALAM DUNIA yang semakin digital, Gen Z telah menemukan cara baru untuk mengekspresikan diri dan identitas mereka. Media sosial, khususnya TikTok, telah menjadi platform utama bagi generasi ini untuk membagikan kehidupan sehari-hari, opini, dan, tidak terkecuali, trend terbaru.
Namun, salah satu trend yang mendapat sorotan khusus adalah kebanggaan beberapa individu dalam memamerkan bokong di media sosial. Meskipun dianggap sebagai bentuk ekspresi diri oleh beberapa orang, tren ini menimbulkan pertanyaan tentang apa yang seharusnya dianggap pantas untuk dijadikan trend.
Gen Z, dikenal dengan kreativitas dan pemberontakan terhadap norma-norma tradisional, kadang-kadang melintasi garis antara ekspresi diri dan tindakan yang mungkin tidak sepenuhnya mempertimbangkan dampak sosial atau budaya mereka.
Di satu sisi, kebebasan berekspresi dihargai dan dianggap sebagai hak. Namun, di sisi lain, penting untuk mempertimbangkan konteks budaya dan sosial tempat seseorang berada.
Di daerah seperti Aceh, di mana nilai-nilai konservatif dan tradisi memiliki peran penting dalam masyarakat, trend seperti ini bisa dilihat sebagai tidak sesuai dengan norma-norma sosial yang berlaku. Meskipun demikian, ini bukan hanya tentang Aceh atau area konservatif lainnya.
Bahkan di lingkungan yang lebih liberal, harus ada pertimbangan tentang pesan yang dikirimkan melalui trend yang diikuti, terutama ketika melibatkan pameran fisik yang dapat menimbulkan persepsi negatif atau salah kaprah tentang sebuah generasi.
Trend memamerkan bokong di media sosial mungkin dimaksudkan sebagai ekspresi kebebasan atau kebanggaan akan bentuk tubuh, yang merupakan bagian dari gerakan yang lebih besar untuk menerima semua jenis tubuh.
Namun, penting untuk membedakan antara pemberdayaan diri dan tindakan yang mungkin secara tidak langsung mendukung pandangan yang mengobjektifikasikan tubuh wanita.
Mengedukasi Gen Z tentang penggunaan media sosial yang bertanggung jawab menjadi kunci. Ini termasuk memahami bahwa setiap postingan atau trend yang diikuti tidak hanya mencerminkan pada diri individu tapi juga dapat mempengaruhi persepsi generasi mereka secara keseluruhan.
Dalam dunia yang ideal, trend yang muncul dari generasi muda harus mendorong diskusi positif, kesadaran diri, dan, yang terpenting, menghormati keragaman budaya dan nilai-nilai sosial yang ada.
Kesimpulannya, sementara kebanggaan Gen Z dalam mengekspresikan diri melalui media sosial adalah hal yang harus dirayakan, penting juga untuk memilih trend yang tidak hanya mencerminkan kebebasan individu tapi juga mempertimbangkan dampak yang lebih luas terhadap masyarakat dan budaya.***