Ternyata nenek Siti sudah diusir sejak 8 bulan lalu
Info Aceh Timur, Humaniora – Seorang perempuan paruh baya bernama Siti Marbia, warga Pangkalan Balai, Kabupaten Banyuasin, diusir dari rumahnya sendiri oleh anak angkat berinisial AY. Pelaku tega mengusir Siti Marbia karena tak terima dinasihati mengenai AY yang hendak menikah untuk keempat kalinya.
Tempat tinggal yang dihuni AY merupakan rumah Siti Marbia. Namun karena minta diurus di usia tua, rumah tersebut dihibahkan kepada AY. Setelah keinginan AY untuk menikah lagi ditentang Siti Marbiah, ia malah pun diusir dari rumah sendiri.
1. Keluarga tuntut sertifikat rumah dikembalikan
Kuasa hukum Siti Marbia, Jallas Boang Manalu mengatakan, konflik ini sudah terjadi selama delapan bulan. Berawal dari permasalahan Siti Marbiah yang tak bisa tinggal di rumah miliknya sendiri.
“Sejauh ini masih kami usahakan untuk diselesaikan secara kekeluargaan. Dari pihak kami hanya menuntut sertifikat rumah dikembalikan dengan baik-baik,” ujarnya.
Namun ternyata persoalan ini masih belum selesai. AY tetap tak mempersilahkan ibu angkat yang sudah merawatnya dari kecil itu masuk ke rumahnya sendiri.
“Kami masih terus berusaha yang terbaik, dan jika tidak memungkinkan kami akan mengambil langkah sesuai aturan undang-undang,” tegasnya.
2. AY ngotot ingin menguasai rumah ibu angkatnya
Kasus AY ini jadi sorotan dan cibiran warganet. Netizen menyoroti ego AY yang ingin menguasai harta ibunya. Ditambah AY yang bekerja sebagai honorer tenaga kesehatan di rumah sakit Banyuasin, sama sekali tidak mau berbicara.
Perempuan berusia 42 tahun itu mempercayakan kepada beberapa orang yang dibawanya untuk menyangkal semua tuduhan.
“Setelah kami cari tahu, ternyata orang-orang yang ikut dengan AY ini bukan pengacara atau advokat. Mereka adalah LSM yang selalu mendampingi AY ketika mediasi. Yang ngomong mereka-mereka itul, bukan AY,” ungkap Jallas.
3. Siti Marbia terusir dari rumahnya selama 8 bulan
Siti Marbiah tidak memiliki anak sehingga ia menerima AY menjadi anak angkat saat berumur 2 tahun. Kini Siti Marbia sudah renta dan sakit-sakitan.
“Saya hanya minta kehidupan saya diurus hingga meninggal nanti. Dari makan, minum, dan sakit. Makanya saya hibahkan rumah itu untuk dia (AY),” kata Siti.
Namun kenyataan yang terjadi, Siti Marbia malah diusir dari tempat tinggal. Rumah digembok, dan pintu pagar juga dikunci rapat sehingga ia tidak bisa masuk rumah.
“Saya tidak diurusnya, jangankan untuk diberi kasih sayang, malahan saya seperti dibuat pembantu selama ini. Saya sudah tidak tahan lagi, dan saya katakan ini ke saudara saudara yang lain,” jelasnya.
Selama delapan bulan sejak kasus ini, Siti Marbia tinggal bersama keluarga atau menumpang dengan tetangga. Padahal pihak keluarga sudah meminta sertifikat rumah yang dihibahkan Siti Marbia dikembalikan baik-baik. []
Sumber: IDN Times