Infoacehtimur.com, Aceh Timur – Farida Zahrani warga Desa Beringin, Kecamatan Peureulak Barat, Aceh Timur, penderita kanker tulang, dikunjungi oleh Tim Penanganan Kasus (Sentra Insyaf Medan) Kementerian Sosial Republik Indonesia.
Tim respon kasus yang dipimpin oleh Bapak Ikrimal, didampingi oleh Bapak Abdul Kadir, Kepala Desa Beringin, Sayet Juragan, TKSK Kecamatan dan TKSK Kabupaten, berusaha menjalankan tugasnya untuk membantu Farida Zahrani, yang sebelumnya telah dibahas di berbagai media.
Dalam kunjungan tersebut, pihak Kementerian Kesehatan mengajak ibu Farida Zahrani untuk berobat ke Medan, namun beliau menolak untuk berobat karena takut diamputasi.
Baca Juga: Demi Kenyamanan Tamu, TKSK dan BKPRMI Bersihkan Masjid Pedalaman Aceh Timur
Baca Juga: Anak Penderita Tumor Ginjal di Darul Aman Aceh Timur, Mohon Bantuan dari Kemensos
Farida Zahrani telah menderita kanker tulang kaki selama hampir delapan tahun dan juga telah mendapatkan bantuan dari dinas sosial dan desa-desa di Aceh Timur, kata Ikrimar kepada media ini setelah mendengar dari dinas sosial dan desa-desa di Aceh Timur.
Dia mengatakan bahwa Farida Zahrani sekarang tinggal di Karang Aceh Jaya, namun surat keterangan domisilinya masih di Peureulak, dan hari ini kami datang untuk mengurusnya, tetapi dia memilih untuk mendapatkan perawatan medis sederhana dan bersedia menandatangani surat pernyataan bahwa Pemerintah tidak lagi bertanggung jawab atas biaya pengobatannya. Dia melanjutkan.
“Kami mendoakan agar Ibu Farida Zahrani lekas sembuh dari penyakitnya, dan berharap ada dermawan yang mau membantunya,” ujar Ikrimal dari Centra Insiaf Medan.
Baca Juga: Fauzul Azmi Bocah Yatim Piatu Alami Tumor Otak di Aceh Timur, Yuk Kita Bantu!
Baca Juga: Muhammad Alfan Penderita Tumor Diotak di Butuh Perhatian Segera
Kepala desa setempat, Abdul Kadir, meminta maaf atas kurangnya sambutan di desa kami, namun kami sangat berterima kasih atas bantuan berupa sembako dan sejumlah uang untuk Farida Zahrani, karena ia memilih berobat ke Gampong dan juga ingin kembali ke tempat suaminya di Calang. ”Kami juga tidak memaksa dia untuk menjalani pengobatan”.
Disamping itu, Sayet Juragan meminta terima kasih kepada Kemensos dan Tim Sentra Insyaf Medan.