Infoacehtimur.com, Aceh – Ketua DPR Aceh (DPRA) Zulfadli meminta massa demonstran untuk menambahkan poin Aceh pisah dengan pusat dalam tuntutan yang mereka suarakan. Permintaan ini disampaikan saat Zulfadli menerima massa demonstran di DPR Aceh pada Senin, 1 September 2025.
Sebelum menandatangani pernyataan sikap yang disodorkan massa, Zulfadli membacakan seluruh isi tuntutan yang terdiri dari tujuh poin. Setelah itu, dia meminta massa untuk menambahkan poin tuntutan tentang Aceh pisah dari pusat. Namun, massa tidak menulis poin tersebut.
“Ataupun minta poin satu lagi pisah aja Aceh dengan pusat. Kau tulis biar aku teken,” kata Zulfadli di depan massa.
Meskipun tidak ada penambahan poin, Zulfadli tetap meneken pernyataan sikap yang disodorkan massa. Dalam pernyataan tersebut, DPR Aceh bersama rakyat Aceh menolak pembangunan lima batalion di Aceh.
Baca Juga: Lima Anggota DPRA Terpilih Belum Dilantik, Apa Alasannya
Baca Juga: Warga Aceh Ramaikan Pelantikan ‘wakil rakyat’ DPRA 2024-2029
“Kami atas nama DPR Aceh bersama rakyat Aceh menolak lima batalion,” jelas Zulfadli sebelum meninggalkan massa.
Zulfadli merupakan politikus Partai Aceh yang menjabat sebagai ketua DPRA sejak tahun 2023. Dia memiliki latar belakang sebagai anggota DPR Aceh selama tiga periode dan memiliki pengalaman dalam berbagai bidang, termasuk bisnis galian C dan perjuangan GAM.