Infoacehtimur.com / Aceh Timur – Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Aceh Timur, Dr Firman Dandy, SE, MSi berharap Pekan Olahraga Aceh (PORA) XIV tahun 2022 di Pidie, tetap terlaksana sesuai jadwal yang telah ditentukan yaitu pada 23 November hingga 3 Desember 2022 mendatang.
“PORA Pidie baiknya tetap terlaksana sesuai jadwal semula,” ungkap Dr Firman Dandy menanggapi berita utama Serambi Indonesia edisi cetak, Senin 12 September 2022, dengan judul “Pemkab Pidie Minta PORA Ditunda” karena alasan banyak venue yang belum dapat dibangun.
Menurut Firman Dandy, wacana penundaan PORA 2022 dan digeser ke tahun 2023 diharapkan agar dipertimbangkan secara bijaksana dan memperhatikan semua aspek secara komprehensif.
Menurut Dr Firman Dandy, sejak ditetapkan sebagai tuan rumah PORA pada tahun 2022 di Hotel Grand Nanggroe pada tahun 2018 lalu, Pemkab Pidie memiliki waktu 4 tahun untuk mempersiapkan diri sebagai tuan rumah
“Secara waktu yang tersedia, seharusnya ini lebih dari cukup untuk semua proses perencanaan dan persiapan awal sampai dengan pelaksanaan November tahun 2022 ini,” ungkap Ketua Ikatan Alumni Universitas Samudera Langsa ini.
Tak hanya itu, berdasarkan hasil Rapat Kerja KONI Aceh yang diikuti 23 kabupaten/kota Se-Aceh, serta 65 Pengurus Provinsi (Pengprov) cabang olahraga anggota KONI Aceh pada 25-27 Maret 2022 lalu, jelas Dandy, salah satu rekomendasinya yaitu PORA Pidie harus tetap terlaksana pada November 2022.
Baca juga: Futsal Championship PII 2022. Firman Dandy: KONI Aceh Timur Turut Pantau Talenta Baru
Jelang akhir November mendatang, lanjut Dandy, ada waktu sekitar 2,5 bulan lagi.
Karena itu kurang bijaksana jika diambil keputusan untuk memundurkan waktu pelaksanaan PORA.
“Sebaiknya kita jangan berfikir bahwa PORA ditunda, tetapi ambil segera langkah alternatif solusi pelaksanaannya,” ungkap Dandy.
Ia menyebutkan solusi alternatif agar PORA XIV tetap sesuai jadwal, di antaranya:
Pertama, estimasi berdasarkan kondisi ril di lapangan untuk venue yang bisa dikejar penyelesaiannya sebelum November, maka tetap dilaksanakan di Pidie.
Kedua, untuk venue yang tidak selesai, maka solusinya alihkan ke kabupaten/kota yang siap membantu melaksanakan pertandingan.
Baca juga: Ketua KONI Firman Dandy Tinjau TC Atlet Dayung Aceh Timur
“Dalam hal ini, Kabupaten Aceh Timur dan Aceh Besar sebagai kabupaten yang pernah menjadi tuan rumah PORA sebelumnya bisa menjadi alternatif lokasi pelaksanaan,” urai dia.
“Serta Banda Aceh yang juga punya fasilitas pendukung lengkap juga bisa menjadi alternatif pengalihan lokasi pertandingan,” ungkap tokoh pemuda Aceh Timur ini.
Yang tidak siap, jelas Dandy, kan hanya beberapa venue penyelenggaraan.
Sedangkan aspek teknis penyelenggaraan lainnya serta semua aspek non-infrastruktur bisa dikejar persiapannya.
“Apabila langkah ini yang diambil akan lebih bijaksana daripada harus ditunda ke tahun depan,” tutur dia.
“Kalau ditunda maka semua stakeholder olahraga di Aceh akan dirugikan. Efek terbesar itu akan ditanggung oleh seluruh kabupaten/kota di Aceh yang telah melakukan persiapan mengikuti PORA sejak awal tahun,” cetus Dandy.
Baca juga: Firman Dandy : Generasi Muda Islam Harus Mampu Maksimalkan Potensi Diri untuk Perubahan
Aceh Timur sendiri, ungkap Dandy, sudah melakukan apel training center (TC) pada 7 Juli 2022 lalu, yang diikuti 26 cabang olahraga (cabor).
Malah sejak Minggu kedua Agustus lalu, para atlet dari masing-masing cabor sudah mengikuti Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) hingga akhir Oktober mendatang dalam rangka mengikuti PORA di Pidie ini.(*)
Baca juga: Firman Dandy Terpilih Ketua IKA Unsam Periode 2022-2026
Sumber: Serambi Indonesia