Infoacehtimur.com, Aceh Timur – Dalam upaya melestarikan Desa Adat di Aceh Timur, Ketua Mejelis Adat Aceh (MAA) Aceh Timur, Abdul Manaf, menjalin kerjasama dengan Dinas Pariwisata dan Olahraga.
Diskusi ini bertujuan untuk membahas pelestarian desa adat agar sektor wisata di Aceh Timur dapat berkembang lebih maju di masa depan.
Desa adat memiliki potensi sebagai destinasi wisata yang mencerminkan kearifan lokal masyarakat.
Baca juga:
Viral Pria Aceh Nikahi Gadis Cantik asal Thailand Pakai Baju Adat Ulee Balang: Eh Tapi Mereka Mirip
Peringatan Hari Lahir Pancasila, Petugas SPBU Kenakan Baju Adat Aceh Layani Konsumen
“Aceh Timur memiliki kekayaan adat dan budaya yang dapat diperkenalkan kepada masyarakat luar,” ujarnya, Rabu (29/5/2024).
Potensi ini dapat dimanfaatkan dalam sektor wisata.
Abdul Manaf berharap, agar desa adat dapat menjadi pilot project di Aceh Timur dengan kerjasama dari berbagai pihak.
Meskipun telah lama diusulkan kepada Pemerintah, implementasi pelestarian desa adat masih terkendala oleh beberapa faktor.
Namun, Abdul Manaf optimis bahwa dalam tahun ini, usulan tersebut akan diajukan kembali kepada pemerintahan.
Selain itu, dalam audiensi tersebut, Ketua MAA Kabupaten Aceh Timur juga membahas pelaksanaan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPKDA) dan Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumatera Utara tahun 2024.
Baca juga:
Jelang Idul Adha, Pemudik Padati Terminal Batoh Banda Aceh
Masjid Tertua dan Bersejarah di Aceh Timur
“MAA Aceh Timur mendukung dan berkomitmen untuk menyuskseskan acara tersebut,” ungkapnya.
Kadisparpora Aceh Timur, Syahril SSTP MAP, mengucapkan terima kasih kepada Ketua dan pengurus MAA Kabupaten Aceh Timur atas dukungannya terhadap pengembangan sektor desa wisata di Aceh Timur.
Syahril sepakat dengan saran dari MAA Aceh Timur, untuk terus melestarikan adat dalam sektor wisata dan olahraga di wilayah ini.
“Pengembangan desa adat sebagai destinasi wisata merupakan langkah yang positif untuk memperkenalkan kekayaan budaya Aceh kepada dunia luar,” pungkas Syahril.