Infoacehtimur.com, Internasional – KM Aslam Samudera, milik nelayan asal Aceh Timur, kandas di perairan Myanmar pada hari Minggu (7/7). Kapal nelayan tersebut kehabisan bahan bakar dan masuk ke wilayah perairan negara tetangga tersebut.
Menurut informasi yang diperoleh, KM Aslam Samudera berangkat dari dermaga Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Idi pada Selasa (24/6) pagi. Kapal yang dinahkodai oleh M Nur ini menuju daerah penangkapan ikan atau perairan Selat Malaka (Aceh) dengan membawa tujuh orang anak buah kapal (ABK).
Di laut lepas, kapal tiba-tiba kehabisan bahan bakar dan terombang-ambing selama tiga hari sebelum akhirnya hanyut ke perairan Myanmar. Dibantu oleh Penjaga Laut Myanmar, nahkoda, kru dan kapal berhasil ditarik ke pelabuhan Kwai Thong, Myanmar, pada hari Rabu (7/10).
Baca Juga:
Nama-nama ABK dan nahkoda KM Aslam Samudera adalah M Nur, Idi Rayeuk (nahkoda) dan Annas dari Pusong Langsa (KKM), sedangkan lima ABK lainnya adalah Mustafa Kamal (Idi Rayeuk), Abdullah (Langsa), Helmi (Langsa), Muzakil ( Matan Kuri) dan Molla Zikri (Lansa).
Kepala UPTD PPN Idi, Hermansyah Sp.1, kepada Waspada, Kamis (7/11) membenarkan adanya kapal nelayan yang hanyut ke perairan Myanmar dan kandas. Menurut laporan yang diterima pihaknya, saat ini para ABK masih dalam perlindungan Kantor Angkatan Laut Myanmar di Pelabuhan Kwaiton.
“Kapal Aslam Samudera adalah milik Aslamiyah. Kami telah menerima laporan bahwa mereka saat ini berada di pelabuhan Kwai Thong, Myanmar. Laporan ini sudah kami teruskan ke pimpinan untuk ditindaklanjuti,” kata Hermansyah, seraya berharap agar nelayan yang ingin berlayar memastikan bahwa mereka membawa bekal yang cukup untuk mendukung logistik kapal selama beberapa hari berlayar.