INFOACEHTIMUR.COM | Kini kembali viral soal Herry Wirawan, pemerkosa 13 Santriwati di Bandung, Jawa Barat di hukum mati serta suntik kebiri kimia. Sangat bertentangan dengan Prinsip HAM.
Hal itu sampaikan oleh Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara, Kamis (13/01/2022) yang dilansir infoacehtimur.com.
Dengan tuntutan itu, Komnas HAM tidak setuju dengan tuntutan hukuman mati yang diberikan kepada Herry Wirawan, terdakwa pemerkosaan 13 santriwati di Bandung, Jawa Barat beberapa hari lalu.
Beka Ulung Hapsara selaku Komisioner Komnas HAM menilai hukuman mati tersebut bertentangan dengan prinsip HAM.
“Komnas HAM tidak setuju penerapan hukuman mati karena bertentangan dengan prinsip HAM,” katanya, Rabu 12 Januari 2022.
Beka menuturkan hak hidup seseorang tidak bisa dikurangi dalam situasi apa pun. Termasuk untuk menghukum.
“Hak hidup adalah hak yang tidak bisa dikurangi dalam situasi apa pun (non-derogable rights),” tuturnya.
Lebih lanjut, Beka juga menegaskan pihaknya tidak setuju dengan hukuman kebiri kimia yang mungkin diterapkan kepada Herry Wirawan. Dia menyinggung itu sebagai penghukuman yang kejam dan tidak manusiawi.
“Kami juga tidak setuju dengan hukuman kebiri. Karena tidak sejalan dengan prinsip hak asasi manusia. Yaitu tidak melakukan penghukuman yang kejam dan tidak manusiawi,” ujarnya.
Meski demikian, Beka mendorong agar Herry Wirawan diberi hukuman berat maksimal. Sebab, menurut Beka, korbannya banyak anak-anak.
“Betul, Komnas sangat mendukung hukuman maksimal, karena kejahatannya, korbannya banyak dan sebagian anak-anak. Saya setuju Herry Wirawan dihukum berat,” imbuhnya.***