Info Aceh Timur, Aceh – Kabar pengusiran paksa etnis Rohingya di Balai Meuseuraya Banda Aceh (BMA), yang dilakukan oleh sekelompok mahasiswa BEM Nusantara, kini jadi sorotan baik nasional dan internasional.
Salah satunya dari Koordinator Lapangan (Koorlap) mahasiswa BEM Nusantara, T Warija Arismunandar penggerak aksi ternyata, pernah dipidana terkait kasus narkoba dengan hukuman dua tahun penjara sejak 6 September 2022 lalu.
Informasi T Warija Arismunandar, pernah dipenjara karena kasus narkoba diinformasikan oleh jurnalis dari perusahaan media berita HabaAceh.id, Julinar Nora Novianti, Kamis 28 Desember 2023.
Hasil penelusuran, namanya itu tercatat dalam nomor perkara 193/Pid.Sus/2022/PN Bna. Dia terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Penyalahgunaan Narkotika Golongan I bagi diri sendiri.
BACA JUGA: AJI: Media Jangan Mengamplifikasi Narasi Kebencian saat Memberitakan Pengungsi Rohingya
BACA JUGA: Tendang dan Usir Paksa Rohingya, Mahasiswa Aceh Tidak Mencerminkan Kaum Terpelajar
“Iya, itu dulu. Itu kan masa lalu, tahun 2022. Ya kita kan secara hukum bersalah waktu itu kan, sempat dipidana,” kata T. Wariza menjawab HabaAceh.id, Kamis (28/12) malam.
Di tengah pembicaraan, Warija kemudian enggan kasus pidana yang pernah dijalaninya dipublikasi ke media massa.
Dia bahkan menjamin dirinya sekarang telah bebas dan bersih dari barang haram yang pernah membawanya ke bui.
“Saya bisa dijamin hari ini bersih, kalau ada pihak yang mengetes, ya ayo. Saya yakin udah berhenti. Bulan lima kemarin,” ujarnya.
Baca di halaman selanjutnya