INFO ACEH TIMUR, NASIONAL – Seperti diberitakan, seorang Siswa kelas VII SMPN, nekat membakar sekolahnya sendiri. Insiden itu terjadi pada Selasa, 27 Juni 2023.
Sementara sekolah tersebut di SMPN 2 Pringsurat, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Pelaku berinisial R (13).
Aksi tersebut dilakukan R seorang diri dengan cara menyulut api dari 3 botol bahan bakar yang ia bawa.
Munculnya titik api pertama kali diketahui oleh penjaga sekolah sekitar pukul 02.00 WIB.
Api baru bisa dipadamkan pukul 03.00 WIB setelah pemadam kebakaran, warga, dan penjaga sekolah berjibaku memadamkan kobaran si jago merah.
Awal mula R ketahuan membakar sekolahnya lantaran ia berada di sekitar TKP ketika peristiwa terjadi.
Hal tersebut membuat warga merasa curiga lantaran R merupakan warga desa lain.
R kemudian mengaku bahwa dirinya telah membakar sekolah sehingga ia dibawa oleh warga ke Polsek Pringsurat.
Lantas, apa Motifnya?
Motif siswa SMP di Temanggung bakar sekolah
R yang melakukan pembakaran terhadap sekolahnya sendiri merupakan warga Desa Gowak, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung.
Setelah diserahkan oleh warga ke polisi, R membeberkan alasan mengapa dirinya nekat membakar sekolah.
Dilansir dari Kompas.com, aksi pembakaran sekolah ternyata dilatarbelakangi oleh rasa sakit hati yang dialami oleh R.
Ia mengaku, sering mendapat bullying atau perundungan dari teman-temannya.
“Motif dari pelaku adalah, pelaku merasa sakit hati karena sering di-bully oleh teman-temannya,” ujar Kapolres Temanggung AKBP Agus Puryadi.
“Rasa sakit hati, akumulasi ini maka dia merencanakan untuk membakar sekolah,” tambahnya.
Pelaku pembakaran sekolah pernah diejek dan dikeroyok Saat pers release di Mapolres Temanggung, Rabu (28/6/2023), R juga mengungkapkan hal tidak mengenakkan lain yang mendorong dirinya melakukan pembakaran.
R mengaku sering diejek menggunakan nama orangtuanya dan dikeroyok. Saat ditanya oleh awak media soal siapa yang melakukan perundungan, ia mengatakan bahwa aksi ini dilakukan oleh teman-temannya dan beberapa guru.
“Alasanmu kenapa tho?” tanya awak media. “Karena kasus pem-bully-an,” ujar R.
“Siapa yang bully?” timpal awak media. “Teman-teman sama beberapa guru,” jawab R. R juga mengatakan, atensinya kepada guru tidak dihargai. Bahkan, tugas R pernah disobek-sobek oleh guru di depannya. “Enggak bilang apa-apa (tugas) terus disobek,” kata R.
Baca sumber selengkapnya