Infoacehtimur.com | Internasional – Korea Utara, Kamis (24/3) waktu setempat melakukan ujicoba menembakkan rudal balistik antarbenua atau Intercontinental Ballistic Missile (ICBM). Rudal tersebut mendarat di perairan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Jepang, di sebelah barat pantai utara negara itu.
Kim Jong Un menyebutkan, peluncuran terbaru Korea Utara adalah rudal balistik antarbenua (ICBM) baru yang besar tersebut dirancang untuk menunjukkan kekuatan kekuatan nuklirnya dan menghalangi setiap pergerakan militer Amerika Serikat (AS)
Dilansir dari REUTERS, itu adalah uji coba penuh ICBM pertama oleh Korea Utara yang memiliki senjata nuklir sejak 2017.

Baca Juga:
- Polda Kembali Gagalkan Penyeludupan Ratusan Kilo Sabu dan Ribuan Ekstasi Jaringan Internasional Aceh – Malaysia
- Lagi Sabu 53,6 kg Jaringan Internasional Thailand-Indonesia, Dua Tersangka Asal Aceh di Amankan
Dijuluki Hwasong-17, ICBM adalah rudal berbahan bakar cair terbesar yang pernah diluncurkan oleh negara mana pun dari peluncur mobile, kata para analis.
Jangkauan panjang dan ukurannya yang besar juga menunjukkan Korea Utara berencana untuk memberikan beberapa hulu ledak yang dapat mengenai beberapa target atau menyebarkan umpan untuk membingungkan lawan, menurut para analis.
Sementara itu, Pemerintah Jepang mengatakan bahwa rudal Korea Utara jatuh di perairan zona ekonomi eksklusif Jepang, sebelah barat pantai utara negara tersebut.
Baca Juga:
- Disnakermobduk Aceh Buka Lowongan Pelatihan Hotel Bertaraf Internasional
- Bos Mapea Gagal Kaya Ratusan Kilo Sabu dan Ribuan Ektasi di Musnahkan Hari Ini di Polda Aceh
“Analisis kami saat ini menunjukkan bahwa rudal balistik terbang selama 71 menit dan sekitar 15.44 itu jatuh di perairan dalam zona ekonomi eksklusif Jepang di Laut Jepang sekitar 150 kilometer barat semenanjung Oshima Hokkaido,” kata Menteri Pertahanan Jepang Makoto Oniki.
“Mengingat rudal balistik kali ini terbang di ketinggian lebih dari 6.000 km, jauh lebih tinggi dari ICBM Hwasong-15 yang diluncurkan pada November 2017, yang hari ini diyakini sebagai ICBM baru,” lanjutnya.
Disisi lain, Sekretaris Jenderal PBB mengecam dan mengutuk keras peluncuran rudal balistik jarak antarbenua oleh Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK) atau Korea Utara pada 24 Maret 2022.
Sekretaris Jenderal mendesak Korea Utara untuk berhenti mengambil tindakan kontra-produktif lebih lanjut.***