Infoacehtimur.com, Aceh Timur – Perbedaan pandangan mengenai kerumitan proses pencalonan di Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Aceh Timur mendapat sorotan dari Arah Pemuda Aceh (ARPA).
Di tengah harapan banyak pihak agar masalah ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan, ARPA menyoroti tindakan tegas yang diambil oleh ketua KONI Aceh Timur.
Ketua ARPA, Eri Ezi, menilai bahwa tindakan ketua KONI Aceh Timur yang mengambil langkah hukum terhadap pelanggaran hak orang lain dan tindak pidana lainnya merupakan langkah yang tepat dan tegas.
“Menurut saya, ini adalah langkah yang tegas dan benar dari ketua KONI Aceh Timur. Memisahkan dari persoalan politik, memang seharusnya demikian. Siapapun yang melanggar hak orang lain secara melawan hukum harus ditegakkan prinsip equality before the law, agar menjadi pelajaran dan standar bagi siapapun agar tidak bertindak semena-mena demi kekuasaan. Tentu saja, sebagai pemuda, kami tidak mendukung budaya seperti itu,” kata Eri.
BACA JUGA: Polda Ambil Alih Kasus KONI Aceh Timur
BACA JUGA: kisruh KONI, Kasat Reskrim: Kemungkinan Hari Ini Ada Tersangka Baru
Eri menambahkan bahwa, terlepas dari persaingan politik untuk posisi ketua KONI yang akan datang, sikap dan perilaku yang baik harus menjadi standar dalam budaya Aceh, termasuk dalam organisasi olahraga.
“Kami, para pemuda, sangat tidak setuju dengan tumbuh suburnya sikap dan cara yang tidak terpuji dalam budaya politik kami. Tentunya, kita harus mempertahankan tokoh-tokoh yang mengedepankan ide dan gagasan. Namun, sekali lagi, kami sangat mengapresiasi langkah hukum yang diambil oleh ketua KONI,” lanjutnya.
Eri juga mengajak para pemuda Aceh Timur untuk tetap berkomitmen dan konsisten dalam mengikuti ‘jalan yang lurus’ dalam budaya politik, yang tidak membenarkan pelanggaran hak orang lain demi mencapai tujuan tertentu.
“Marilah, kita secara bersama-sama berkomitmen untuk mendukung mereka yang memiliki ide dan gagasan untuk masa depan Aceh Timur sebagai resolusi alternatif untuk mewujudkan cita-cita bersama sesuai dengan mandat konstitusi, bersama dengan tokoh-tokoh yang sehat secara moral dan pemahaman,” pungkasnya.***