Begitu mendapat informasi tersebut, Al-Farlaky langsung melakukan pelacakan kordinat, dimana mereka terdampar, atas informasi awal dari keluarga mereka dari Kecamatan Rantau Selamat.
“Besoknya saya melakukan video call dengan warga yang menampung mereka dan berbicara langsung dengan remaja asal Aceh ini. Saya minta mereka tenang dan segera diproses pemulangan,” ujar mantan anggota DPRA ini.
Dari laporan, lanjut Al-Farlaky, proses evakuasi dilakukan pada Rabu (6/8/2025) sekitar pukul 18.00 WIT, setelah sebelumnya para nelayan terlihat melompat ke laut pada pukul 09.00 WIT.
Baca Juga: Otoritas Myanmar Bebaskan Tujuh Nelayan Aceh Timur
Baca Juga: Kapal Nelayan Aceh Timur Tenggelam di Selat Melaka
Barang bawaan yang dimiliki para korban saat ditemukan hanya sebuah tas pakaian. Iskandar menegaskan, pemerintah daerah akan terus memantau perkembangan proses pemulangan.
“Kami berharap mereka bisa segera kembali ke keluarga dan memulai aktivitas seperti biasa,” ungkap Iskandar.
Sumber: Serambi Indonesia
