Perlu ekstra waspada di jalan, karena semakin banyak jalan rusak, bagai jebakan maut. Musim hujan, seolah menjadi pertanda periode mengelupasnya aspal jalan. Harus diakui (dalam paradigma konstruksi jalan) curah air hujan merupakan “musuh” utama jalan aspal.
Niscaya menyebabkan jalan berlubang dan bergelombang. Jalan yang rusak meliputi jalan negara, jalan propinsi, serta jalan di pedesaan yang dibangun oleh pemerintah kabupaten dan kota.
Ditambah dengan tiadanya PJU (penerangan jalan umum), lubang jalan bagai jebakan maut yang tidak terlihat. Genangan air hujan, juga semakin memperparah penggerusan jalan.
Baca juga: Motor Scoopy kontra Mobil Kijang di Peureulak Satu Orang Kritis
Sudah sangat banyak korban kecelakaan lalulintas (lakalantas), disebabkan jalan yang rusak. Indonesia masih menempati urutan teratas dalam jumlah lakalantas. Bisakah lakalantas dikurangi melalui kampanye gerakan nasional keselamatan di jalan?Perlu ekstra waspada di jalan, karena semakin banyak jalan rusak, bagai jebakan maut.
Musim hujan, seolah menjadi pertanda periode mengelupasnya aspal jalan. Harus diakui (dalam paradigma konstruksi jalan) curah air hujan merupakan “musuh” utama jalan aspal. Niscaya menyebabkan jalan berlubang dan bergelombang.
Jalan yang rusak meliputi jalan negara, jalan propinsi, serta jalan di pedesaan yang dibangun oleh pemerintah kabupaten dan kota.Ditambah dengan tiadanya PJU (penerangan jalan umum), lubang jalan bagai jebakan maut yang tidak terlihat. Genangan air hujan, juga semakin memperparah penggerusan jalan.
Baca juga: Warga Kesal Jalan Nasional di Aceh Timur Berlubang, Akhirnya Timbun Sendiri
Sudah sangat banyak korban kecelakaan lalulintas (lakalantas), disebabkan jalan yang rusak. Indonesia masih menempati urutan teratas dalam jumlah lakalantas. Bisakah lakalantas dikurangi melalui kampanye gerakan nasional keselamatan di jalan?
Baca juga: Lubang Maut Jembatan Alue Nireh, Aceh Timur Siap Jemput Korban
Baca juga: Warga Darul Aman Berharap, Perbaikan Jalan Segera diselesaikan