Infoacehtimur.com | Jakarta – Sejumlah mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia menegaskan kesiapannya mengikuti aksi unjuk rasa pada 11 April 2022.
Mahasiswa di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, bakal kembali turun ke jalan menolak wacana Presiden Jokowi 3 periode.
Hal itu disampaikan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Majalengka (Unma), Muhammad Halimi, kepada Tribun, Sabtu (9/4/2022).
Sebelumnya, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Majalengka juga telah menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPRD dalam tuntutan yang sama, Kamis (7/4/2022).
Baca juga: Panglima TNI: Polisi dan TNI Diminta Tidak Bertindak Represif saat Hadapi Demo Mahasiswa
Mereka juga menyuarakan hal yang sama, yakni menolak Jokowi tiga periode.
Halimi mengatakan, pihaknya juga bakal turun ke jalan seperti yang dilakukan mahasiswa di daerah lain.
“Insyaallah, dari mahasiswa Unma juga akan turun ke jalan,” ujar Halimi.
Tentang waktunya, jelas dia, pihaknya akan melakukannya pada awal pekan depan atau 11 April 2022.
Nantinya, Gedung DPRD menjadi sasaran unjuk rasa tersebut.
“Jadwal kami tanggal 11, pusat di DPRD,” ucapnya.
Baca juga: Kantor DPRK Langsa Akan Didemo Mahasiswa dengan Tema ‘Tolak 3 Periode’
Unjuk rasa di Gedung DPRD Majalengka nanti diklaim bakal diikuti ratusan mahasiswa.
Nanti juga, berbagai organisasi mahasiswa bakal ikut bergabung di dalamnya.
“Massa kurang lebih 150 orang dan kami bergerak bersama ormawa lainnya,” jelas dia.
BEM Unma akan membawa sejumlah tuntutan.
Salah satunya, menolak adanya rencana masa jabatan Jokowi tiga periode.
Sukabumi bergerak
Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM Sukabumi (ABSI) akan mengepung kantor DPRD Kota Sukabumi.
Pada 11 April 2022 nanti, diperkirakan mencapai seribu mahasiswa ABSI dan sebagian kelompok Cipayung Plus Sukabumi.
Baca juga: Ancaman dan Tuntutan Aksi Demo 11 April
Koordinator ABSI, Rifki Rizaldi mengatakan, pihaknya sejauh ini tengah melakukan konsolidasi dengan elemen BEM Kampus yang tergabung di ABSI dan Cipayung Plus Sukabumi.
“Untuk tanggal 11 April nanti, kami terus konsolidasi bersama teman-teman ABSI termasuk senior di Cipayung Plus Sukabumi,” ujarnya kepada Tribunjabar.id, Sabtu (9/4/2022).
Rifki dalam rencana aksi yang akan digelar di DPRD Kota Sukabumi, ada tiga tuntutan yang disampaikan untuk pemerintah pusat.
Pertama, kara Rifki, menolak perpanjangan , penundaaan pemilu atau Jokowi tiga periode.
“Kami menolak jabatan Presiden tiga periode dan menolak amandemen undang-undang 1945,” jelasnya.
Point selanjutnya yakni terkit mahalnya minyak goreng, kenaikan BBM yang berdampak pada kelangkaan dan ibu kota baru IKN
“Tuntutan selanjutnya, terkait denga kenaikan harga minyak goreng dan dampak kenaikan BBM dan menolak IKN,” pungkasnya.
Makassar bergerak
Mahasiswa Makassar dari Universitas Hasanuddin ( Unhas ), Universitas Muslim Indonesia (UMI), Universitas Negeri Alauddin Makassar ( UINAM ), Universitas Bosowa ( Unibos ), dan Universitas Muhammadiyah ( Unismuh ) sudah kepalang.
Mereka turun jalan demo mulai siang hari, Jumat (8/4/2022).
Mereka tak peduli dahaga di tengah terik matahari.
Puasa tak menghalang mereka meneriakkan 10 tuntutan di tengah jalan.
Kemacetan pun tak terhindarkan.
“Kami akan terus demo. Besok, kami akan turun dengan massa lebih besar lagi,” tegas Humas Forum Konsolidasi Mahasiswa Unhas, Khoirul Zaman mengatakan.
Mahasiswa se-Indonesia telah sepakat turun aksi bersama pada Senin, 11 April 2022.
Tuntutan BEM se-Indonesia
Aliansi mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) akan menggelar unjuk rasa besar-besaran di Jakarta pada Senin (11/4/2022).
Baca juga: Demo Tolak Vaksinasi Penuhi Ibu Kota Ottawa Kanada, Hingga Kibarkan Bendera Nazi
Dalam unjuk rasa itu para mahasiswa akan menyampaikan sederet tuntutan.
“Iya betulmemang kita merencanakan turun aksi kembali ditanggal 11 April,” kata Koordinator Media BEM SI, Luthfi Yufrizal via pesan singkat kepada Tribunnews.com, Jumat (8/4/2022).
Ia menyebut aksi unjuk rasa kali ini merupakan lanjutan dari yang aksi sebelumnya yang pernah digelar pada 28 Maret silam.
Menurut Luthfi unjuk rasa ini digelar karena pada aksi sebelumnya BEM SI telah mengultimatum Presiden Jokowi melalui Kantor Staf Presiden (KSP) untuk mengambil sikap atas poin-poin tuntutannya.
Namun ternyata hingga saat ini belum ada respons dari pihak Istana.
“Aksi ini lanjutan dari sebelumnya. Sebelumnya kami mengultimatum 6 tuntukan harus sudah dijawab oleh Presiden Jokowi dalam waktu 14 hari. Tapi hingga saat ini belum ada respon dari pihak Istana. Makanya kami menggelar aksi ini untuk menagih janji (Presiden Jokowi) pada aksi sebelumnya,” kata Luthfi.
Baca juga: Resah Dengan Peraturan Pemerintah, Massa Kembali Demo Gedung DPRK Aceh Timur
Hal senada dikatakan Koordinator BEM SI, Kaharuddin. Ia menjelaskan aksi ini merupakan rangkaian lanjutan dari aksi sebelumnya pada 28 Maret 2022.
“Betul, aksi tanggal 11 April 2022 ini meminta jawaban dari aksi tanggal 28 Maret 2022. Bagaimana pemerintah atau Bapak Presiden Jokowi menjawab tuntutan kami selama 14 hari ini,” kata Kaharuddin.
Beberapa poin tuntutan yang akan disampaikan mahasiswa pada demo nanti, di antaranya menstabilkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya Pertamax.
Kemudian, menuntut pemerintah membuat kebijakan harga bahan pokok di pasaran bisa lebih terjangkau.
BEM SI juga mendesak Jokowi bersikap tegas atau memberi pernyataan sikap menolak penundaan pemilu atau masa jabatan tiga periode karena sangat jelas mengkhianati konstitusi negara.
Tuntutan lainnya mendesak Jokowi menunda dan mengkaji ulang Undang-Undang tentang Ibu Kota Negara (UU IKN).
Kemudian mendesak Jokowi mengusut tuntas para mafia minyak goreng dan mengevaluasi kinerja menteri terkait. Tuntutan berikutnya berkaitan dengan penyelesaian konflik agraria di Indonesia.
Serta mendesak Jokowi dan wakilnya, Ma’ruf Amin, berkomitmen penuh menuntaskan janji-janji kampanye di sisa masa jabatannya.
Terkait jumlah massa aksi, Luthfi mengatakan peserta aksi unjuk rasa berasal dari berbagai universitas di Indonesia, mulai dari UNJ, PNJ, IT-PLN, STIE SEBI, STIE Dharma Agung, STIS Al Wafa, IAI Tazkia, AKA Bogor, UNRI, Unand, Unram, PPNP, Undip, UNS, UNY, Unsoed, SSG, dan STIEPER.
“Untuk estimasi massa mencapai 1.000 orang dari berbagai kampus di Indonesia,” katanya.
BEM SI bentuk tim khusus
BEM SI akan membentuk tim khusus mengantisipasi masuknya penyusup saat aksi demo pada 11 April 2022 mendatang.
Koordinator media Koordinator Media BEM SI Luthfi Yufrizal mengatakan, tim khusus ini bertugas mengamati para peserta aksi.
“Untuk massa aksi dari kami, nantinya ada tim khusus untuk melihat gerak-gerik massa aksi,” ucapnya saat dikonfirmasi, Sabtu (9/4/2022).
Baca juga: Demo Karyawan RS Zubir Mahmud, Begini Tanggapan Kepala Rumah Sakit
Bila ditemukan adanya penyusup, tim khusus ini akan langsung menggunakan dan menyerahkannya kepada aparat kepolisian.
“Kami akan langsung mengamankannya agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.
Pada demo 11 April mendatang, setidaknya ada 1.000 mahasiswa dari berbagai universitas yang tergabung dalam BEM SI.
Luthfi menambahkan, sudah ada beberapa pihak yang mengajak BEM SI berkolaborasi saat demo pada 11 April mendatang.
Namun, sampai saat ini BEM SI belum mengambil keputusan apakah akan turut berkolaborasi atau tetap berjalan sendiri.
“Kami dari BEM SI masih melihat terlebih dahulu tujuan dan tuntutan mereka,” tuturnya. (Tribun Netwrok)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Mahasiswa Majalengka Bakal Demo Lagi 11 April, Sasaran Gedung DPRD, Tolak Jokowi Tiga Periode, dan Antisipasi Penyusup Saat Demo Besar-besaran 11 April, BEM SI Sampai Bentuk Tim Khusus