“Ketinggian airnya setinggi tiang listrik, mencapai 8 meter lebih. Semuanya tenggelam, termasuk rumah ibadah masjid ikut tersapu,” tandas Bupati.
“Warga kami disini mengungsi di SMP 4 Pante Bidari dan sebagian di perbukitan. Mereka disini membutuhkan tenda, kelambu dan bahan logistik. Nanti menyusul kebutuhan-kebutuhan lain akan kita antarkan,” sebutnya.
Bupati Al-Farlaky juga menjelaskan bahwa desa yang hilang di Kabupaten Aceh Timur adalah Sah Raja dan Sijudo di Kecamatan Pante Bidari, lalu di desa Lokop Serbajadi dan Simpang Jernih.
Baca Juga: Korban Banjir Bandang Aceh Timur Masih Bertahan di Tenda Pengungsian
Baca Juga: Gubernur Aceh Terbuka untuk Bantuan Asing: Mereka Tolong Kita, Kok Kita Persulit? Kan Bodoh
Kehadiran Bupati Al-Farlaky disambut hangat oleh warga setempat. Ia bersama tim turut menyantap nasi putih, Indomie, dan telor dengan suasana yang begitu lelah.
“Terimakasih kepada tim medis yang sudah membersamai saya dalam memberi pelayanan kepada warga terdampak banjir sampai ke pendalaman,” ujar Bupati Al-Farlaky.
Kegiatan ini juga turut dibantu oleh Personil TNI-Polri dan dihadiri oleh Wakapolres Aceh Timur serta para relawan. Bupati Al-Farlaky berharap kegiatan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat Aceh Timur yang terdampak banjir.

