Indoacehtimur.com | Idi Rayeuk – Semarak bulan suci Ramadan sangat terasa di sepanjang Jalan Idi Rayeuk. Aceh Timur, terutama pada saat menjelang waktu berbuka puasa.
Puluhan pedagang di jalan lintas nasional hingga jalan trotoar kota idi rayeuk dengan menjejali pengunjung yang antre berburu takjil. Bukan hanya mereka yang sedang berpuasa, tapi juga banyak wisatawan mancanegara ikut ambil bagian.
Salah satu hal yang menarik di Masjid Darussalihin Idi yaitu buka puasa gratis di Masjid. Sekitar 2500 porsi menu buka puasa setiap harinya disiapkan untuk mereka yang sedang berpuasa.
Baca Juga:
- Deretan Jajanan Buka Puasa ‘Kekinian’ dan Paling Laris di Aceh Timur, Ada Khas Filipina
- 1 Ramadhan 1443: Warga Bayeun ‘Memburu’ Makanan Buka Puasa
- Abu Keude Dua Aceh Timur Pantau Hilal Untuk Puasa
Hidangan yang cukup banyak tersebut merupakan hasil bahu membahu panitia masjid serta warga kampung/desa sekitar kota idi yang ikut memberi bagi mereka yang merasa rejekinya lebih.
Salah Satu warga Aceh Timur yang ikut berdagang di kota idi rayeuk mengatakan “Panitia Masjid serta masyarakat di sini gotong royong menyiapkan menu buka puasa, dibantu relawan juga. Semua yang hadir boleh menikmatinya gratis, saya senang lihat orang buka puasa di sini,” ujar Tgk Muhib.
Tidak bisa dibayangkan, ribuan porsi tersebut disajikan dengan menggunakan piring yang ditumpuk di atas meja. Dari kejauhan, tumpukan menu buka puasa tersebut menarik banyak perhatian, tak sedikit yang mengabadikannya menggunakan kamera handphone. Tentu yang bakal menjadi banyak pertanyaan orang siapa yang akan mencuci ribuan piring tersebut setelah acara buka bersama.
Baca Juga:
- Ramadhan Kembali Tiba, Ayo ‘Ngulang’ Syarat Dan Rukun Puasa.
- Bulan Ramadhan 2022 Hampir Dekat, Berikut Bacaan Doa Buka Puasa Lengkap dengan Arab, dan Latin
- https://infoacehtimur.com/humaniora/melihat-tradisi-ibadah-suluk-di-aceh-saat-ramadan/
Jawabannya, selain masyarakat terdapat banyak relawan dengan tugas masing-masing yang telah ditentukan seperti mencuci gelas dan piring.
Pihak masjid tidak menarik biaya, alias gratis untuk hidangan yang disajikan dan siapa saja boleh menikmatinya. Tak mengherankan bila banyak orang yang datang jauh-jauh berbuka puasa di Masjid Darussalihin mulai dari desa tetangga hingga luar kota.***