Infoacehtimur.com, Internasional – Pemerintah Australia resmi membuat undang-undang yang melarang penggunaan media sosial oleh anak di bawah usia 16 tahun.
Undang-undang telah diserahkan kepada DPR Australia. Setelah disetujui, akan diterapkan tahap uji coba pada januari 2025 hingga Undang-undang diberlakukan secara tetap dan menyeluruh untuk melindung kesehatan mental anak-anak di ruang online.
Sikap yang diambil oleh Pemerintah dan DPR Australia menunjukkan betapa pentingnya isu penggunaan Smartphone oleh anak.
‘Negara Adidaya’ Amerika Serikat juga menyorot penggunaan Smartphone oleh Anak sebagai sebuah masalah.
Baru-bari ini, Dewan Pendidikan di Amerika tepatnya Kota Los Angeles telah sepakat membuat aturan daerah tentang pelarangan bagi siswa membawa Smartphone dan melarang penggunaan Media Sosial di lingkungan sekolah.
Selain itu, Dewan Pendidikan disana telah memerintahkan pengelola sekolah untuk menyusun aturan teknis untuk penerapan aturan tersebut, seperti terkait penyimpanan HP di sekolah dan penggunaan oleh siswa berkebutuhan khusus.
Dewan Pendidikan Los Angeles yang bertanggung jawab atas proses belajar sekitar 492.000 siswa menerapkan kebijakan penggunaan smartphone oleh anak pada Januari 2025.
Tak dapat dipungkiri, memberi Anak kebebasan menggunakan smartphone dan medsos membuat anak tidak kreatif, hanya bisa meniru hal yang beragam dan gak jelas hasil tontonannya, dan membuat emosi anak menjadi liar dan sulit dikontrol.
Mengutip berita CNBC, Peneliti dari “Negara Maju” Universitas New York Zach Rausch Menyebut Smartphone akan berguna bagi anak saat mereka menggunakannya pada saat usia mereka sudah siap,yakni saat anak sudah mengetahui sepenuhnya manfaat dan darurat dalam penggunaan Smartphone.
“Cara paling ampuh untuk membodohkan anak sejak dini ialah dengan cara memberi mereka kebebasan main Smartphone dan menggunakannya sebagai “teman”. Bahkan itu membuat emosi anak sulit dikontrol hingga mereka mudah membantah orang tua sejak usia dini”, sebut salah seorang ibu muda berprofesi perawat di Aceh Timur berinisial UK, yang baru saja melarang anaknya menggunakan Smartphone, tanpa toleransi.