Sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim terbanyak di dunia, bulan Ramadan menjadi salah satu momen yang dinantikan banyak orang.
Selain penuh berkah, Ramadan juga menjadi bulan munculnya beragam tradisi unik yang hanya ditemui satu tahun sekali saja. Salah satunya adalah asmara subuh.
Apa itu asmara subuh? Ketahui lebih lanjut di bawah ini!
Asmara subuh adalah kebiasaan para anak remaja di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di Medan, Sumatra Utara kala Ramadan tiba.
Sesuai namanya, kebiasaan ini mengacu pada saat lelaki dan perempuan yang bukan muhrim bertemu untuk memadu kasih alias pacaran.
Biasanya, mereka bertemu seusai santap sahur di tempat-tempat umum, seperti taman, pinggir jalan, hingga pantai.
Dilansir dari suara.com, berdasarkan penuturan Profesor Dr Badaruddin MA, sosiolog Universitas Sumatra Utara (USU), asmara subuh adalah budaya masyarakat yang sulit dihilangkan.
Istilah tersebut sudah ada sejak dulu, dan biasanya dilakukan oleh sekelompok muda-mudi untuk mengisi kekosongan menjelang pagi.
Tidak jarang, tradisi ini dibarengi dengan kegiatan keliling kota, main petasan, konvoi sepeda motor sambil kebut-kebutan, ugal-ugalan, atau balapan liar di jalanan.
Akibatnya, kegiatan ini pun dinilai sebagai bentuk pelanggaran etika dan moral di mata masyarakat.
Pemandangan para remaja yang tengah memadu kasih di tempat umum juga dianggap menyimpang.
MUI Sumatra Utara bahkan melarang dan memfatwakan tradisi asmara subuh sebagai kegiatan haram.
Selain bisa membatalkan puasa, kebiasaan para remaja ini juga bisa saja menimbulkan niat dan pikiran jahat di bulan Ramadan.
Selain itu, aparat kepolisian dan satpol PP pun dikerahkan untuk memantau dan melakukan penertiban untuk menghentikan aktivitas ini.
Namun, para remaja tersebut rupanya cukup lihai. Mereka kerap berganti-ganti lokasi sehingga pihak berwajib kesulitan untuk melakukan pemantauan.