TEKNOLOGI | Potensi pasar difgital dapat disebut terbesar di Asia Tenggara. Bagaimana tidak, lijat saja total nilai penjualan (gross merchandise value/GMV) yang diperkirakan sebesar US$ 70 miliar pada 2021.
Bahkan beberapa pakar ekonomi dan ahli digital menyebitkan bahwa e-Commerce telah menjadi pendongkrak utama bagi tumbuhnya ekonomi digital Indonesia dengan GMV sebesar US$ 35 miliar.
Dari sisi ‘pemain’, pangsa terbesar pasar e-Commerce di indonesi dikuasai oleh Shopee dan Tokopedia.
Tokopedia berhasil meraih nilai transaksi sepanjang 2020 sebesar US$14 miliar, sedangkan Shopee sedikit lebih tinggi yakni sebesar US$14,2. Pengguna (penjual/pembeli) tentunya cukup menunggu rekapan total nilai transaksi kedua ‘pemain besar’ e-Commerce tersebut, supaya sapat mengatur strategi bisnis mereka memasuki 2022.
Dilihat dari jumlah kunjungan bulanan hingga kuartal 3 tahun 2021, web Shopee berhasil membuat orang-orang ‘mampir’ ketempat mereka sejumlah 134,4 juta kunjungan tiap bulan.
Sedangkan Tokopedia memiliki jumlah kunjungan sebesar 158,1 juta per bulan.(melansir katadata.com)
Analisa Dasar
Dari angka tersebut dapat disimpulkan, Tokopedia menang dijumlah pengunjung, sedangkan Shoppe menuai angka transaksi yang lebih tinggi.
Analisa tersebut tidak serta merta menyimpulkan Shopee lebih ‘Top’ dibanding Tokopedia, karena disini yang terlihat ialah ‘puncak’, belum menghitung biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh nilai transaksi.
Bagaimana dengan ‘gaya main’ Shopee dan Tokopedia dalam menguasai pangsa pasar ditahun depan ? Tentunya hal ini yang sangat perlu diketahui oleh penjual/pedagang yang menjajakan produk di 2 eCommerce tersebut
Pastinya, Shopee telah merambah ke tujuh negara di Asia Tenggara sedangkan Tokopedia hingga saat ini menempatkan titik fokus dipasar Indonesia.