INFO ACEH TIMUR, NASIONAL – Dinilai telah membuat masyarakat resah akibat perbuatan begal yang diluar batas kemanusiaan di Medan, Sumatera Utara. Akhirnya, Kodam I Bukit Barisan (I/BB) membentuk tim untuk memberantas begal.
Sebelumnya, tim intelijen Kodam juga telah disebar untuk menjalankan misi itu. Seperti dilansir Detikcom, Sabtu 15 Juli 2023.
“Terkait usulan anggota DPRD itu, saat ini kami sudah membentuk tim khusus untuk membantu Polri memberantas begal,” kata Kapendam I/BB Kolonel Rico Siagian kepada detikSumut, Jumat (14/7/2023).
Dia mengatakan, aksi begal di Kota Medan sekitarnya telah membuat resah masyarakat. Belum lagi, persoalan itu kerap muncul dan viral di media sosial.
BACA JUGA: Videonya Viral, Demi Pikat Gadis Aceh Anggota TNI Ini Nyamar Jadi Buruh Serabutan
BACA JUGA: Bhakti Sosial Sunatan Massal Warnai Pembukaan TMMD Ke-117 Kodim 0104/Atim
Pada dasarnya, lanjut Rico, berangkat dari kondisi itu pihaknya melalui Denintel Kodam I/BB telah siap untuk melakukan penindakan tegas terhadap para pelaku begal.
“Tentu kami siap untuk membantu Polri memerangi para pelaku begal. Makanya ini sejumlah anggota telah disebar untuk membasmi begal dan geng motor,” ungkapnya.
Demikian, ia berharap langkah ini sekiranya dapat meminimalisir maraknya kasus begal yang terjadi di Medan. Sehingga, warga mendapatkan rasa aman dan nyaman.
Sebelumnya diberitakan, DPRD Sumut berpandangan bahwa situasi maraknya begal ini membuat Polri harus didukung oleh institusi lain, yakni TNI.
“Situasi yang meresahkan ini perlu dukungan dari institusi yang lain, saya berpendapat bahwa sudah saatnya TNI terlibat aktif dan berada dalam barisan terdepan dalam perang menghadapi komunitas begal di Sumut,” ujar anggota DPRD Sumut Pantur Banjarnahor dalam keterangannya, Kamis (13/7/2023).
Pantur menyebut petugas harus mengambil tindakan tegas terhadap begal. Dia mengatakan begal saat ini sudah melakukan tindakan kekerasan di luar batas kemanusiaan.
“Polri dan TNI perlu tegas dan terdepan untuk menumpas tuntas begal yang selama ini melakukan kekerasan di luar batas kemanusiaan di Sumut dan terkhusus di Kota Medan,” sebutnya.***