Baca juga: TKW Asal Aceh Disekap dan Tak Bergaji Selama 8 Tahun
Setelah sampai di Malaysia, kata Tgk Bukhari, ternyata NZ kemudian ditampung oleh seorang warga berketurunan Melayu yang kemudian dijual lagi kepada warga etnis Tionghoa.
“Orang Melayu ini bukan majikan, tapi rangkaian agen perdagangan manusia.
Orang Melayu ini yang kemudian mencarikan kerja untuk NZ.
Kalau dapat Cina, ya dijual ke sana, termasuk kerja di salon,” terangnya.
Di salon itu, NZ disuruh pangkas rambut pelanggan dan cat rambut.
NZ juga diperintahkan untuk mengenakan pakaian seksi ketika bekerja.
Baca juga: Warga Aceh korban KDRT di Thailand dipulangkan ke Indonesia
“Dia disuruh pakai celana pendek dan baju yukensi.
Dia tidak mau karena dulu bersekolah atau belajar di dayah, sehingga minta pulang” jelas Tgk Bukhari.
Kemudian, NZ bukannya dipulangkan, melainkan dijual kembali kepada majikan lain yang juga beretnis Tionghoa.
Berdasarkan informasi, NZ sudah berpindah-pindah majikan mulai dari majikan di Kuantan, Melaka, Muar, Batu Pahat, dan kembali ke Muar.
Setelah itu, baru ia berhasil melarikan diri.
“Kerjanya bertukar-tukar, mulai dari salon terus asisten rumah tangga, kemudian salon dan rumah tangga, begitu seterusnya,” tambahnya.
Saat ini, sebut Tgk Bukhari, pihaknya meminta kepada L atau agen yang menangani NZ untuk segera menyerahkan paspor yang ditahan kepada Keduataan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur.
Baca juga: Satgas Pangan Polres Aceh Timur Gelar Rakor Awasi Ketersediaan dan Harga Sembako
“Kalau tidak diserahkan, kami akan mengambil langkah tegas dengan berkoordinasi sama pihak berwenang,” tegas Tgk Bukhari.
Korban NZ saat ini sudah ditampung pada sebuah rumahdi bawah perlindungan SUBA Malaysia.
Tgk Bukhari meminta kepada seluruh warga Aceh untuk berhati-hati terhadap orang-orang yang menawarkan pekerjaan apalagi direkrut melalui agen yang tidak resmi.
“Kami minta untuk berhati-hati agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” pungkasnya. (agus ramadhan)
Artikel ini telah tayang di Serambinews.com dengan judul “Ditipu Agen, Dijual Berkali-kali, hingga Disuruh Kerja di Salon dengan Pakaian Seksi”
Baca juga: Perwakilan SUBA Aceh Timur Serahkan Bantuan Warga Terdampak Banjir