Info Aceh Timur / Idi Rayeuk – Usai lebaran, puluhan kapal nelayan asal Idi Rayeuk, Aceh Timur kembali melaut setelah sepekan merayakan Hari Raya Idul Adha 1444 H bersama keluarga dan Khanduri Laut.
“Kami dan banyak teman kami sedang mempersiapkan diri untuk kembali melaut,” ujar salah satu nelayan asal Idi Rayeuk. Selasa (04/07/2023).
Nelayan yang melaut hari ini umumnya adalah pendatang dari luar Idi Rayeuk atau nelayan luar yang sengaja masuk ke pelabuhan untuk berlebaran. Hasil tangkapan mereka langsung dijual begitu mendarat di pelabuhan.
Kebutuhan logistik seperti es untuk membekukan hasil tangkapan, bahan bakar solar, air bersih dan makanan selama melaut selama beberapa hari mulai terpenuhi.
Seperti yang dikatakan oleh salah satu penduduk Kuala Ido, “Nelayan di Kuala Ido biasanya melaut selama hampir satu minggu atau lebih, dengan menggunakan pancing, jala, bubu dan alat tangkap lainnya yang legal.”
Kegiatan pelayanan bagi nelayan di pelabuhan menyediakan air bersih, tambatan perahu dan surat-surat berlayar yang dibutuhkan para nelayan.
Ia juga mengatakan, “Saya sangat menyarankan kepada para nelayan yang ingin melaut untuk memperhatikan kelengkapan alat keselamatan dan memastikan bahwa mereka telah dilengkapi dengan dokumen perizinan yang sah.”
Lebih lanjut, data yang masuk ke pelabuhan perikanan Nusantara Idi menunjukkan bahwa jumlah kapal yang melaut kurang lebih sebanyak 82 kapal motor (KM) dengan ukuran mulai dari 5 GT hingga 60 GT, dengan jumlah ABK sebanyak 1.642 orang.
Secara keseluruhan data kapal yang tercatat di pelabuhan perikanan Idi Nusantara berjumlah 395 unit. Rinciannya sebanyak 100 unit berukuran 5 GT – 10 GT, sebanyak 43 unit berukuran 11 GT – 20 GT, sebanyak 95 unit berukuran 21 GT – 30 GT dan sebanyak 157 unit berukuran 31 GT – 60 GT. []