Yuni Mauliza (1052018039)
Mahasiswa jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah / IAIN LANGSA
Sosialisasi adalah proses pemindahan ide atau gagasan dari masyarakat ke individu. Gagasan ini akan diterima individu untuk proses belajar dan mengenal nilai-nilai sosial yang ada di masyarakat.
Tujuan dari sosialisasi adalah agar setiap anggota masyarakat mengetahui nilai-nilai dan norma yang ada pada suatu kelompok masyarakat, dan agar setiap anggota masyarakat memahami suatu lingkungan sosial dan budaya, baik lingkungan tempat tinggal seseorang maupun lingkungan baru.
Tujuan penelitian membuat sosialisasi pencegahan penularan covid-19 ini untuk Meningkatkan kesadaran publik dan perubahan perilaku masyarakat, seperti mengadaptasi kebiasaan baru dengan masyarakat lain dan sadar menggunakan masker, Mencuci tangan dengan sabun diair mengalir dan menjaga Jarak/ hindari kerumunan di sekitaran lingkungan kita masing-masing.
Kegiatan Sosialisasi ini di adakan di Gampong Jawa kecamatan Idi Rayeuk, dan di hadiri unsur Muspika Plus, Keuchik, Perangkat Gampong, Tuha Peut dan Perwakilan beberapa orang warga setempat.
Diadakan sosialisasi ini agar masyarakat dapat memahami dan mematuhi peraturan yang telah ditentukan oleh pemerintah dan perangkat desa di Gampong Jawa. Pemerintah telah mengimbau agar masyarakat bersiap untuk new normal atau hidup “berdampingan” dengan COVID-19 sambil menjalani aktivitas seperti biasa.
Hal ini mendorong kita untuk lebih utama dalam menerapkan langkah pencegahan dasar COVID-19, seperti mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau dengan hand sanitizer, tidak menyentuh wajah dengan tangan yang belum dicuci, menerapkan physical distancing, serta mengenakan Masker dalam setiap aktivitas, terutama di tempat umum dan juga tidak di perbolehkan masyarakat berkerumunan.
Masyarakat juga harus menjaga kesehatan diri sendiri karena pencegahan yang paling baik dan murah. Adapun langkah pencegahan dan menjaga diri Dari Virus Corona adalah dengan menerapkan GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat).
Sejak pandemi Covid-19 muncul, hampir semua orang mengalami kendala untuk menjalani kehidupan normal akibat pembatasan yang perlu dilakukan untuk mencegah penularan virus Corona, yang sering kita sebut covid-19.
Namun, dengan usainya pembatasan tersebut, pemerintah menganjurkan kita untuk mulai melakukan kegiatan seperti biasa, tentunya sambil mematuhi protokol kesehatan untuk pencegahan penularan COVID-19.
Hingga pada tahun 2022, meskipun telah ditemukan vaksin untuk mencegah penyebarannya, tetapi belum diketahui kapan segala hal akan kembali normal. Pemerintah Indonesia melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) telah berupaya memulihkan keadaan ekonomi nasional dan penanganan Covid-19, salah satunya melalui program yang telah dilaksanakan sejak tahun 2015, yaitu Dana Desa.
Dana Desa merupakan dana yang bersumber dari APBN yang diperuntukkan bagi desa yang ditransfer melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kabupaten/kota dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat.
Tujuan dilaksanakannya Dana Desa adalah meningkatkan pelayanan publik di desa, mengentaskan kemiskinan, memajukan perekonomian desa, mengatasi kesenjangan pembangunan antar desa, dan memperkuat masyarakat desa sebagai subjek pembangunan.
Ketika perekonomian melemah akibat Covid-19, diperlukan stimulus keuangan untuk menyelamatkan perekonomian dan meningkatkan konsumsi masyarakat.
Dengan dukungan alokasi Dana Desa dalam beberapa program lainnya, Dana Desa telah menjadi tulang punggung dalam pemulihan ekonomi nasional dan penanganan pandemi Covid-19 di tingkat desa atau kelurahan.
Pemulihan ekonomi di Gampong Jawa yang pertama sekali bagi masyarakat yang kurang mampu mereka di berikan bantuan seperti BLT (bantuan langsung tunai) dan ada juga sebagian masyarakat mendapatkan Bansos (bantuan sosial).
Bansos ini pemberian bantuan yang bersifat sementara tidak terus menerus dan selektif dalam bentuk berupa uang maupun berupa barang yang akan di berikan kepada masyarakat.
Dengan adanya bantuan tersebut masyarakat bisa mengatasi memulihkan perekonomian dan membantu perekonomian masyarakat yang ada di setiap Gampong atau Desa.
Kebanyakan masyarakat di Gampong jawa tersebut mata pencariannya kebanyakan nelayan, peternak dan tambak. Selama adanya pandemi covid-19 masyarakat setempat sulit mendapatkan penghasilan seperti biasanya dikarenakan banyak pembatasan-pembatasan yang perlu di lakukan untuk pencegahan penularan covid 19.
Maka dengan adanya pembatasan tersebut warga Gampong Jawa sangat sulit untuk berkerja / mencari pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Langkah-langkah masyarakat di Gampong Jawa mengatasi pemulihan ekonomi mereka mengadakan sosialisasi ini dan mereka mengarahkan kepada seluruh masyarakat yang ada di Gampong Jawa di haruskan melakukan vaksinasi, tidak di perbolehkan masyarakat berkerumunan, setiap kegiatan atau setiap keluar dari rumah harus menggunakan masker, menjaga kebersihan lingkungan keberhasilan di perkarangan rumah masing-masing.
Jika masyarakat tidak melakukan vaksinasi tidak di perbolehkan mengambil bantuan yang telah di salurkan pemerintah kekampung yang telah di tentukan, seperti Gampong Jawa.
Pemerintah menyalurkan bantuan langsung tunai kepada Gampong Jawa Idi Rayeuk, Bantuan langsung tunai ini akan disalurkan kepada keluarga miskin di desa juga diharapkan dapat mendorong daya beli masyarakat desa.
Melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan kemampuan ekonomi para pelaku usaha sehingga aktivitas perekonomian kembali hidup setelah mengalami stagnasi akibat pandemi.