Infoacehtimur.com / Teknologi – Ilmuwan dan perusahaan bioteknologi punya cara untuk membangkitkan kembali mamut atau gajah purba yang sudah punah. Inovasi ini didukung oleh badan intelijen Amerika Serikat CIA.
Para ilmuwan menggunakan satu metode yang disebut de-extinction, sebuah cara kloning genetika DNA purba untuk menghidupkan kembali spesies yang sebelumnya telah punah.
Jika perusahaan lain fokus pada hewan-hewan lebih kecil, Colossal Biosciences menyasar gajah purba untuk bahan penelitian. Perusahaan berencana menggunakan pengeditan gen CRISPR agar Woolly Mammoth bisa ditemukan kembali ke tempat tinggalnya di tundra.
Mereka juga telah mengumumkan upaya untuk membangkitkan harimau Tasmania, tetapi mamut mungkin menghadirkan tantangan yang berbeda.
Baca juga: Kolaborasi IOG 4.0 dan Transisi Energi dari DEM Aceh
Melansir laman IFL Science,Kamis (6/10/2022), menurut Colossal, hasil akhirnya penelitian ini, secara teknis tidak akan benar-benar menjadikan Woolly Mammoth hidup. Melainkan salinan karbon dari mammoth dalam bentuk gajah yang tahan dingin.
Kemudian, ‘gajah’ tersebut akan dikembalikan ke habitat inti mamut dan memulihkan Stepa Mammoth yang pernah menjadi bioma paling luas di Bumi.
Restorasi bioma dan upaya konservasi terkait kemudian diharapkan dapat mencegah pencairan lapisan es Arktik, sehingga menghindari pelepasan metana dalam jumlah besar yang terperangkap di dalamnya.
Ini adalah tugas yang sangat besar. Colossal mengklaim memiliki teknologi untuk proyek tersebut. Tapi CRISPR paling sering digunakan untuk memodifikasi gen target tunggal yang spesifik dalam genom.
Baca juga: Transformasi Digital Perkuat Bisnis UMKM Saat Gejolak Pasar
Lalu apa kepentingan CIA terlibat dalam proyek ini?
CIA ikut mendanai teknologi ini. Menurut portofolio mereka, perusahaan modal ventura CIA telah bergabung dengan investor terkenal lainnya dalam mendanai modal ke perusahaan Colossoal Biosciences.
In-Q-Tel, perusahaan modal ventura nirlaba yang didanai oleh CIA, menyatakan bahwa perusahaan melakukan investasi yang dilakukan lebih fokus pada kemampuan teknologi yang perusahaan punya.
Pemerintah ingin memperhatikan kemajuan terbaru dalam bioteknologi, karena kebangkitan spesies yang punah akan menandai lompatan teknologi dengan implikasi di segala hal mulai dari konservasi hingga kedokteran.
Teknologi semacam itu dapat membentuk ekosistem melalui pengenalan kembali organisme, suatu bentuk rekayasa ekologi yang dapat menjadi bagian dari perselisihan nasional di masa depan.**
Baca juga: Beredar Kabar! Instagram, WhatsApp dan Google Bakal di Blokir 5 Hari
Baca juga: Konten YouTube Bisa untuk Jaminan Utang ke Bank, Begini Penjelasan Yosanna
Baca juga: Sedang Viral Hacker Bjorka, Netizen Minta Bjorka Buka Kasus Ferdy Sambo