Infoacehtimur.com – Film dokumenter Lemah Kuasa Di Tanah Negara karya Forum Jurnalis Lingkungan (FJL) yang diputar dan ditonton di Kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Perwakilan Aceh Timur, berlangsung khidmat, pada Kamis (12/12/2024) di Idi Rayeuk.
Film dokumenter Lemah Kuasa Di Tanah Negara ini menampilkan penelusuran terhadap praktik perambahan hutan yang nyata terjadi di Sikundur, Tenggulun, Aceh Tamiang, yang juga masuk ke wilayah Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).
Puluhan ton kayu saban hari dikeluarkan dari hutan, melewati sejumlah kantor polisi, untuk dijual ke Sumatera Utara. Kemudian, ratusan hektare tanah yang telah dijarah, ditanami sawit.
Semua tindak-tanduk tersebut terjadi diatas tanah milik negara yang katanya Negara Hukum, yang merdeka, berdaulat, bermartabat dan kaya.
“Tangkap pelaku utama (perambah TNGL). Jangan lemah, kami ingin membanggakan penegak hukum di negeri ini”, teriak Raja, salah satu penonton, saat melihat scene pemeriksaan mobil pengangkut kayu dalam film dokumenter tersebut.
Penonton yang menyaksikan film dokumenter Lemah Kuasa Di Tanah Negara menyebut optimis bahwa penegak hukum mampu meringkus otak pelaku perusak TNGL.
Sementara Roy, dalam diskusi pasca nobar menyebut, pencegahan kerusakan agar tidak meluas termasuk alternatif yang sangat diperlukan. Namun penindakan hukum terhadap pelaku menunjukkan kekuasaan negara dalam menjamin kesejahteraan warga dan kelestarian lingkungannya.
Ketua Forum Jurnalis Lingkungan (FJL) Aceh, Munandar menerangkan bahwa film tersebut telah digelar nobar pada enam lokasi di lima kabupaten/kota di Aceh.
“Nobar secara publik sudah 6 kali. Malam ini akan tayang di youtune. Sebelumnya juga sudah kita pertontonkan kepada pihak pemangku kebijakan”, terang Munandar, Kamis (12/12) di Idi Rayeuk.
Kini, film “Lemah Kuasa Di Tanah Negara” sudah dapat disaksikan di youtube pada channel Forum Jurnalis Lingkungan Aceh, yang dipublis pada Kamis malam (12/12) jam 21:00 WIB.