Infoacehtimur.com, Internasional – Operasi polisi di Rio de Janeiro, Brasil, menewaskan sedikitnya 132 orang dalam beberapa hari terakhir. Operasi ini dilakukan sebagai upaya pemerintah untuk memberantas kejahatan terorganisir dan perdagangan narkoba di kota tersebut.
Menurut laporan, operasi ini melibatkan sekitar 2.500 personel polisi yang menggunakan kendaraan lapis baja. Mereka menyasar kelompok kriminal Comando Vermelho, jaringan narkoba terbesar dan tertua di Rio.
Laporan menyebutkan bahwa beberapa jenazah korban ditemukan dengan kondisi yang mengenaskan, termasuk ada yang dipenggal kepalanya dan digantung di sebuah pohon. Dugaan kekejaman yang dilakukan aparat mencuat setelah foto-foto jenazah yang dibawa dari hutan dan diletakkan di atas terpal plastik di jalan-jalan kota Rio de Janeiro beredar luas.
Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva menyerukan langkah tegas melawan kejahatan terorganisir, tetapi menekankan bahwa upaya tersebut tidak boleh mengorbankan warga sipil maupun polisi.
Baca Juga: Pesawat Tempur Milik TNI AU Jatuh, Pilot Tewas Mengenaskan di Lokasi
Baca Juga: Bupati Aceh Timur, Luncurkan Program Pemasangan Listrik Gratis untuk Warga Kurang Mampu
“Kita tidak dapat menerima bahwa kejahatan terorganisir terus menghancurkan keluarga dan menindas warga,” ujarnya.
Sementara itu, aktivis kemanusiaan Raull Santiago menyebut kejadian itu sebagai tragedi yang sulit dipahami. “Saya belum pernah melihat yang seperti ini. Saya masih merasa hampa usai mendengar kabar ini,” katanya.
Operasi keamanan besar-besaran ini dilakukan menjelang agenda internasional di Brasil, termasuk KTT Iklim COP30 di Belém dan KTT Wali Kota Dunia C40 di Rio. Gubernur Rio, Cláudio Castro, menyebut operasi tersebut sebagai “pukulan telak” bagi pengendalian geng narkoba.
