Infoacehtimur.com, Aceh Timur – Pelaksanaan Pekan Olahrga Nasional (PON) Aceh-Sumut 2024 yang dibatalkan di Aceh Timur oleh Pengurus Besar PON (PB PON) menimbulkan reaksi dari berbagai pihak.
Sejumlah pihak dari berbagai element masyarakat Aceh Timur tidak dapat menerima keputusan pembatalan pelaksanaan Panjat Tebing di Aceh Timur, kemudian dipindahkan ke Aceh Besar.
Pembatalan tersebut dinilai sebagai langkah menghambat potensi Aceh Timur, baik sektor Olah Raga, Perdagangan, hingga sektor Pariwisata.
Padahal, dalam Chef de Mission Meeting (CdM) PON XXI 2024 Aceh – Sumut pada Desember 2023 telah ditentukan bahwa pelaksanaan pertandingan Cabor Panjat Tebing berlangsung di Aceh Timur.
BACA JUGA: Masyarakat Aceh Timur Bakal Gelar Aksi Unjuk Rasa Jika Panjat Tebing Dipindahkan
Pengurus Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Cabang Aceh Timur yang mengurus Cabor Panjat Tebing menerangkan bahwa berbagai unsur masyarakat dari unsur Pemuda, Mahasiswa, Lembaga Swadaya Masyarakat, termasuk masyarakat pedagang telah menjalin komunikasi dengan FPTI Aceh Timur terkait sikap PB PON.
“Jelasnya ini sangat mengecewakan. Masyarakat Aceh Timur menilai PB PON bersama PJ. Gubernur Aceh melakukan intervensi sebelah pihak, terang Ketua FPTI Aceh Timur (07/02).
Ia menegaskan bahwa Publik Aceh Timur menyadari potensi yang akan hilang jika PON Cabor Panjat Tebing di Aceh Timur dibatalkan.
Selain kecaman, diketahui dalam waktu dekat ini elemen masyarakat aceh timur akan bereaksi menyatakan sikap kepada Pj. Bupati Aceh Timur selaku “perpanjangan tangan” dari Pj. Gubernur Aceh.
Publik juga mengetahui sejumlah proses yang telah dilaksanakan untuk pelaksanaan PON Aceh-Sumut Cabor Panjat Tebit.
Proses dimaksud, mulai dari beberapa kali pelaksanaan survey, penetapan hasil survey venue panjat tebing di Aceh Timur, hingga keputusan pelaksanaannya.***