Aceh Timur | Anggota DPRA, Iskandar Usman Al-Farlaky berang karena belum dikerjakannya proyek ruas jalan segmen 1 Peureulak-Lokop, yang masuk skema multiyears Pemerintah Aceh.
Padahal, sambung Iskandar, pemenang tender proyek dimaksud sudah ditetapkan pada Oktober 2021, dengan pagu Rp 155 miliar, yang bersumber dari APBA.
“Kita duga ini sarat dengan permainan dan sangat merugikan rakyat,” kata politikus Partai Aceh ini, Senin (20/12/2021).
Ia menjelaskan, bahwa proyek jalan segmen 1 ini masuk wilayah Kampung Beusa (Kecamatan Peureulak Barat) hingga batas Kecamatan Peunarun.
“Ini pengingkaran atas apa yang telah ditulis dalam MoU multiyears. Di daerah lain semua sudah mulai dikerjakan, dan ada yang sudah siap,” ujar Iskandar geram.
Iskandar menjelaskan, paket segmen 1 Peureulak-Lokop-batas Gayo Lues beberapa waktu lalu sudah dilakukan lelang ulang dan pemenangnya PT Subota Internasional Contraktor.
“Pemenang sudah ada bulan Oktober, belum ada tanda-tanda dikerjakan, apa rekanan tunggu cair uang muka dulu,” tanya Iskandar.
Jika tidak segera dikerjakan, kata dia, kondisi jalan semakin memprihatinkan.
Bahkan saat hujan seperti saat ini, banyak mobil yang terperosok ke kubangan jalan yang tergenang air.
Karena lubang besar semakin menganga di atas badan jalan.
“Jika rekanan tidak ada modal, seharusnya jadi pertimbangan pihak ULP, jangan kasih menang,” tukas dia.
“Kita mau jalan ini dikerjakan, siapa yang kerjakan terserah, asal sesuai aturan yang berlaku dan manfaatnya bisa dirasakan masyarakat,” tandasnya.
Iskandar mengaku, beberapa hari yang lalu dia menerima informasi dari camat bahwa perwakilan perusahaan ada turun ke lapangan.
Begitu juga dengan kios yang di pinggir jalan Kampung Beusa sudah ada yang dibongkar.
“Tapi kini tidak ada kabar lanjutan. Saya konfirmasi pihak PUPR Aceh juga tidak ada respon. Ada apa ini? Ini riil kebutuhan rakyat,” tegas Iskandar lagi.
Karena itu, Sekretaris Komisi V DPRA ini mendesak, Pemerintah Aceh melalui Dinas PUPR untuk segera mengerjakan ruas jalan segmen 1 Peureulak-Lokop dengan memerintahkan rekanan pemenang tender.
“Kita tunggu respon pemerintah, jangan hanya diam seribu bahasa. Saya WA (WhatsApp) berulang kali juga tidak direspon. Kita mencurigai ini pasti ada apa-apanya,” pungkas Iskandar.(*)