
Infoacehtimur.com / Opini – Kabar kurang sedap terendus dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Timur yang merencanakan akan membayar honorer tenaga Kontrak tahun 2023 mendatang sebesar 200.000. Jika benar maka ini menjadi kado tahun 2023 “terspesial” untuk pemuda – pemudi Kabupaten Aceh Timur yang berstatus tenaga kontrak.
Berdasarkan informasi yang diterima masing- masing Organisasi Perangkat Daerah / Dinas di Lingkungan Kabupaten Aceh Timur telah meng-input dalam perencanaan anggaran untuk Tahun 2023 melalui SIPD dengan honor tenaga Kontrak Tahun Anggaran 2023 senilai 200.000 perbulan. Penulis memahami bahwa informasi gaji tenaga kontrak tahun depan memang belum memiliki unsur yang kredibel lantaran pembahasan anggaran menuju Kabupaten Aceh Timur tahun 2023 belum kelar.
Belum diketahui sebab musabbab pemangku kebijakan berencana menggunting anggaran tenaga Kontrak itu. Padahal sayup – sayup informasi pemangkasan gaji honor Tenaga Kontrak ini mulai terendus di internal Pemerintah Kabupaten Aceh Timur sejak pertengahan November 2022. Sebagai informasi, gaji honor tenaga kontrak tahun 2019 sebesar Rp 700.000, tahun 2020 dipangkas menjadi Rp 500.000 karena situasi pandemi. Kemudian tahun 2021/2022 digaji sebesar Rp 500.000.
Secara upaya menyelematkan tenaga kontrak ditahun 2022 kita patut mengapresiasi PJ. bupati Aceh Timur Yang di komandoi Ir. Mahyuddin, M.Si. Namun jika besaran upah tenaga Kontrak yang digelontorkan untuk “Anak Kontrak” sebesar 200.000 itu tak elok di tanah negeri yang katanya “kaya hasil alam dan bumi”.
Menurut informasi penyampaian Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten (R-APBK) Aceh Timur Tahun Anggaran 2023 telah selesai. Adapun besaran anggaran R-APBK tahun 2023, diantaranya untuk pendapatan daerah sebesar Rp. 1.739.870.210.828,00 Triliun, untuk belanja daerah diproyeksikan sebesar Rp. 1.743.028.142.067,00 Triliun. Sedangkan untuk pembiayaan daerah sebesar Rp. 3.157.931.239,00 miliar.
Jika merujuk anggaran diatas Kabupaten Aceh Timur sepertinya masih aman – aman saja untuk para elit. Namun tidak aman bagi tenaga kontrak.