“Orang yang pertama diculik si Ramadhan, dia pekerja di toko saya. Setelah itu Ramadhan mengaku kalau saya pemilik toko, dan mereka pun ke kontrakan saya di Kebon Kelapa, Bogor, Jawa Barat,” ungkap Irwan.
Setiba di kontrakan, sambung Irwan, kemudian mereka yang saat itu berjumlah lima orang menculik saya dan menyiksa dihadapan istri dan anak saya. Bahkan, mereka meminta uang tebusan berjumlah Rp 20 juta rupiah.
“Itu lah bang, sebenarnya saya tidak ingat muka mereka karena istri saya bilang kalau yang viral sekarang ini adalah orang yang pernah menculik saya waktu itu. Saya akui rata-rata yang menjadi korban penculikan yaitu asalnya dari Aceh,” ujar Irwan.
Setelah kejadian penculikan, penyiksaan, dan pemerasan terhadap Irwan dan seorang pekerja toko kosmetiknya yakni Ramadhan. Kemudian kembali ke Aceh agar tidak terjadi hal yang sama seperti di kota Tangerang.
“Penculikan terhadap saya dan orang kerja waktu itu persis seperti Imam Masykur, tangan di borgol, mata di tutup dan dipukul di punggung. Untuk saksi saya saat itu anak dan istri,” pungkasnya.***