Infoacehtimur.com, Simpang Jernih – Curah hujan berintensitas tinggi yang melanda Aceh Timur sejak tanggal 24-27 November 2025, menyebabkan hulu Sungai Tamiang meluap dan telah mengakibatkan banjir bandang “menghantam” pemukiman penduduk Desa Rantau Panjang, Kecamatan Simpang Jernih, hingga porak poranda.
Berdasarkan laporan Emergency Respons Forum Konservasi Leuser (FKL), sejumlah 183 KK di Desa Rantau Panjang terdampak banjir, dan puluhan rumah hanyut tersapu banjir dan sampah kayu.
Terparah, kondisi pemukiman penduduk Desa Rantau Panjang yang cukup padat, tepatnya berlokasi di Dusun Beudari. Desa Rantau Panjang termasuk salah satu desa di Hulu Sungai Tamiang.
Saat ini, masyarakat Desa Rantau Panjang mengungsi ke kawasan lahan kebun warga yang posisinya lebih tinggi.
Pengungsi memanfaatkan tenda sebagai hunian sementara, menetap dalam kondisi yang memprihatinkan dan sangat membutuhkan bantuan tanggap darurat.
Salah satu akses suplai bantuan dapat melalui Jalur Sungai menggunakan bot mesin, dari Kuala Simpang menuju ke Desa Rantau Panjang.
Pemukiman Warga Rantau Panjang Simpang Jernih di Pelosok Hulu Sungai Tamiang Porak-poranda

Pemukiman warga Desa Rantau Panjang, Kec. Simpang Jernih hancur dihantam banjir, (28/11/2025)


