
Info Aceh Timur, Aceh – Petugas pengawas di laut dikritik lantaran tak mampu menjaga perbatasan sehingga imigran gelap etnis rohingya terus menerus masuk ke Aceh.
Hal tersebut dilontarkan oleh Ketua Arah Pemuda Aceh (ARPA), Eri Ezi, dia juga menyentil dan mempertanyakan apa saja kerja petugas yang berhubungan dengan penjaga perbatasan laut.
“Sehingga dengan mudah etnis asing itu masuk ke Aceh melalui laut,” kata Eri, kepada wartawan Selasa (19/12/2023).
Eri mengatakan, Rohingya yang mendarat di pesisir Aceh itu, tanpa terdeteksi oleh instansi pengamanan laut Indonesia. Peristiwa ini jelas sangat berbahaya.
BACA JUGA: Mahasiswa Ancam Akan Berdemo Jika Rohingya di Aceh Timur Tidak Dipindahkan
BACA JUGA: GSPP Desak Pemkab Pindahkan Pengungsi Rohingya dari Aceh Timur
Kedatangan etnia rohingya tanpa adanya surat resmi, mereka hanya masuk melalui jalur laut. Dapat dilihat lemahnya pengawasan laut di Aceh, bisa membahayakan kedaulatan Indonesia.
“Kita tidak boleh mengabaikan fakta bahwa barangkali besok yang tiba adalah perahu yang membawa narkotika, menjadi ancaman serius bagi masa depan generasi kita,” ujarnya.
Selain itu, sambung Eri, terkait etnis Rohingya yang telah berada di Provinsi Aceh menyerukan agar UNHCR segera menangani mereka dengan penuh kebijaksanaan dan kemanusiaan.
“Etnis Rohingya yang saat ini di Aceh bukan hanya korban konflik, melainkan juga menimbulkan indikasi ancaman terhadap keberagaman budaya,” kata Eri.***