INFOACEHTIMUR.COM | Meuligoe atau Pendopo Bireuen ditetapkan sebagai cagar budaya. Bangunan monumental itu diharapkan dapat menjadi tempat untuk mengenang perjuangan para pahlawan bangsa dalam merebut, mempertahankan dan mengisi kemerdekaan.
Launching atau peresmian cagar budaya itu dilakukan Bupati Bireuen, Dr. H. Muzakkar A. Gani, SH., M.Si, di halaman bangunan bersejarah tersebut, Senin (20/12/2021) malam.
Dalam sambutannya, Bupati Muzakkar A. Gani mengatakan, Pendopo Bireuen merupakan salah satu bangunan peninggalan sejarah di Kabupaten Bireuen yang terletak di Jalan Mayjen (Purn) T. Hamzah Bendahara.
“Pendopo Bupati Bireuen sebagaimana diketahui sudah menjadi landmark dari Kabupaten Bireuen. Mengingat, sejarahnya dalam mempertahankan kemerdekaan Negara Republik Indonesia. Terbukti, dari bergeloranya Radio Rimba Raya pada masa agresi Belanda,” sebut Muzakkar.
disaat pembukaan acara di awali dengan syair syair hikayat :
Meugah di Perlak Puncak Kerajeun
Meugah di Bayeun Dayah Cot Kala
Meugah di Sinoe Meuligoe Bireun
Yoh masa jameun dilee kon kana
beginilah sepenggal Syair Hikayat yang di lantunkan oleh Muliadi Bayeun ( seniman asal Aceh Timur )
singkatnya Hikayat tersebut menggambarkan pada saat itu
Presiden Soekarno datang ke Bireuen dan pernah menginap semalam di Pendopo Bireuen pada 18 juni 1948. Kemudian, kamar tempat Soekarno menginap tersebut dinamakan Kamar Soekarno.
Selain itu, ada pertunjukan pembacaan puisi dan painting dance. Pertunjukan seni gerak dan seni rupa.
Dalam acara launching tersebut, juga ditandatangani prasasti penetapan Pendopo Bupati Bireuen, penyerahan piagam penghargaan kepada saksi sejarah H. AR Djuli dan ahli waris Kolonel Husin Jusuf, pembukaan selubung papan nama penetapan Pendopo Bupati Bireuen sebagai Cagar Budaya, penyerahan lukisan pendopo, dan pengguntingan pita di pintu utama bangunan Pendopo Bireuen. ( Herman Suesilo )