Infoacehtimur.com – Idi Rayeuk, sebuah kota kecil yang terletak di Kabupaten Aceh Timur, dulunya pernah dikuasi oleh Gerilyawan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), saat bentrok dengan TNI.
Idi Rayeuk pada Maret 2001 disebut sebagai kota api pasca-GAM menguasai daerah itu selama 14 jam sejak Kamis (1/3) hingga Jumat (2/3) pagi.
Anggota GAM yang bersenjata lengkap itu baru mundur ke arah perkampungan penduduk, sekitar pukul 08.00 WIB pada Jumat pagi setelah digempur oleh pasukan gabungan TNI/Polri dalam jumlah yang besar.
Berikutnya, untuk mempertahankan kota tersebut dari serangan gerilyawan balik dari GAM, aparat mengerahkan dua unit panser dan satu helikopter. Seperti dilansir dari TEMPO dan DATATEMPO.
BACA JUGA: Menolak Lupa 25 Tahun Tragedi Arakundo, Aparat RI Bantai Warga Aceh ‘Pelaku Belum Diadili’
BACA JUGA: Mengenang 19 Tahun Syahid Teungku Ishak Daud saat Kontak Senjata Dengan TNI
Bendera GAM yang berwarna dasar merah dan bergambar bulan bintang, terlihat berkibar sepanjang 4 kilometer selama kota Idi Rayeuk dalam penguasaan gerilyawan GAM.
Bendera tersebut diikat pada tiang-tiang yang kayu di sepanjang jalan negara Medan – Banda Aceh. Selain itu, GAM juga membakar sejumlah bangunan seperti asrama tempat tinggal keluarga Polri dan asrama keluarga pegawai lembaga pemasyarakatan. Rumah Tahanan yang berlokasi di.Desa Teupin Batee — sekitar 3 km dari pusat kota Idi — juga ikut dibakar.
Menurut Kepala Rutan Idi, Usman Is, kala itu pihaknya tidak sempat menyelamatkandokumen-dokumen penting saat pembakaran rutan terjadi, hingga semuanyahangus jadi abu.
Selain itu, aset rutan lainnya yang juga dibakar, menurutUsman adalah satu mobil tahanan dan satu unit sepeda motor. Sementarasebagian bangunan rutan tinggal puing-puing setelah dilalap api.
Kemungkinan GAM berhasil menduduki kota Idi Rayeuk hingga 14 jam, kabarnya karena aparat keamanan yang bertugas di sana sedang melakukan penyisiran didesa-desa pedalaman setempat. Karena itu, ketika gerilyawan AGAM memasukikota tersebut dalam jumlah yang lumayan besar dengan senjata lengkap, aparatkeamanan tidak mampu mengimbanginya.
Kota Idi Rayeuk baru berhasil dikuasai kembali oleh aparat keamanan, setelahpasukan gabungan TNI/Polri dalam jumlah yang lebih besar dikerahkan ke sana.Akibatnya, kontak senjata selama beberapa saat terjadi tanpa bisa dihalangi. Hingga kahirnya, aparat kembali menguasai kota tersebut setelah berhasilmemukur mundur anggota GAM.
Menurut catatan yang ada pada FP HAM Aceh Timur, tiga warga terluka akibatterkena peluru nyasar saat terjadi kontak tembak antara aparat dan GAM.Ketiga korban masing-masing adalah Juwairiah (40), warga Desa Keude Blangyang terluka pada bagian leher. Nazimah (35) warga Kelurahan Gampong Jawadan M Ricki (21), warga Tanouh Anoeu.
Kasubsatgaspen Operasi Cinta Meunasah (OCM)-II Komisaris Besar (Pol) KusbiniImbar di Banda Aceh, Jumat malam, menyebutkan GAM telah membakar delapanunit asrama Polsek Idi Rayeuk pada Jumat sekitar pukul 05.30 WIB.Menurutnya, hingga pukul 20.00 WIB, Jumat malam, belum ada data pastitentang korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Artikel ini diunggah atas dasar kesengajaan Redaksi mengingat sejarah Kota Idi Rayeuk, Aceh Timur. Menelusuri, mengutip dan menyimpan dalam arsip Infoacehtimur.com, sebagian artikel dikutip dari TEMPO dan DATATEMPO.***