Infoacehtimur.com, Sejarah – Paska Aceh ditetapkan status Operasi militer Indonesia di Aceh atau disebut juga Operasi Terpadu yang dilancarkan Indonesia melawan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Operasi ini dilakukan setelah ultimatum dua minggu agar GAM menerima otonomi khusus untuk Aceh di bawah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Perlu diketahui Operasi ini merupakan operasi militer terbesar yang dilakukan Indonesia sejak Operasi Seroja (1975).
Baca Juga: Sejarah Hari Ini – 21 Tahun yang Lalu Presiden Megawati Berlakukan Darurat Militer di Aceh
Baca juga: Mega Pembunuh Berdarah Dingin Masa Darurat Militer di Aceh 21 Tahun yang Lalu
Dimulai pada 19 Mei 2003 Aceh sebagai daerah yang sebelumnya dari status darurat sipil menjadi darurat militer dan ini berlangsung kira-kira satu tahun.
Selepas tengah malam pada 18 Mei 2003 Presiden Megawati Sukarnoputri memberikan izin operasi militer melawan anggota separatis atau GAM.
Ia juga menerapkan darurat militer di Aceh selama enam bulan. Pemerintah Indonesia menempatkan 30.000 tentara dan 12.000 polisi di Aceh.
Pada 22 mei 2003 GAM wilayah Pereulak, Aceh Timur, di sergap dan terjadi adu tembak dengan Satgas Mobil I saat terjadi kontak senjata, tepatnya di desa Matang Nibong, Peureulak, Aceh Timur, Kamis, 22 Mei 2003, waktu itu.
Dalam kontak senjata tersebut tiga anggota GAM (Gerakan Aceh Merdeka) dan satu orang warga sipil meninggal di tempat.
Foto: Seorang ibu menangis di samping jenazah suaminya yang tewas tertembak oleh pasukan TNI (Tentara Nasional Indonesia) dari Satgas Mobil I saat terjadi kontak senjata di desa Matang Nibong, Peureulak, Aceh Timur, Kamis, 22 Mei 2003. [TEMPO/ Bernard Chaniago; Digital Image; 20030522].