Infoacehtimur.com / Banda Aceh – Selain Blok B di Aceh Utara, Aceh masih memiliki sumber daya alam minyak dan gas (migas) lain di kawasan pantai barat selatan (barsela) Aceh, Salah satunya sumber daya alam Offshore North West Aceh (Meulaboh) dan Offshore North West Aceh (Singkil).
Hal itu membuat dua perusahaan yang berbasis di Singapura melirik sumber daya alam migas yang WK tersebut.
Adapun kedua perusahaan tersebut yaitu Frointier Point Ltd yang akan mengikuti lelang untuk Blok Meulaboh dan Conrad Petroleum yang akan mengikuti lelang Blok Singkil. Kedua perusahaan ini teregister di Singapura dan memiliki kantor pusat di Jakarta dan Singapura.
Baca juga: PGE Sosialisasikan Pencarian Sumber Migas Baru Seismik 3D di Aceh Timur
Namun kini blok tersebut juga dilirik bahkan Perusahaan Australia, Conrad Asia Energy Ltd memenangkan lelang dua wilayah kerja minyak dan gas bumi (migas) sekaligus. dan bahkan Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) juga bakal mendukung perusahaan tersebut melakukan eksplorasi di dua blok.
Kedua blok yang dimenangkan Conrad adalah Wilayah Kerja Offshore North West Aceh (ONWA) atau blok Meulaboh dan Offshore South West Aceh (OSWA) atau Blok Singkil. Kedua blok itu disebut memiliki sumber daya melimpah.
“Kami berharap pasca pengumuman ini, koordinasi bisa langsung dilaksanakan dan kegiatan yang mendukung kelancaran pelaksanaan eksplorasi di Wilayah Kerja ONWA dan OSWA dapat terealisasi,” kata Kepala BPMA Teuku Mohamad Faisal dalam keterangan kepada wartawan, Kamis (10/11/2022).
Baca juga: Survei Seismik Diharap Temukan Potensi Migas Baru Di Aceh Timur
Faisal menjelaskan, BPBA merupakan bagian dari tim penawaran Migas Aceh. Pihaknya sudah menyiapkan sudah menyiapkan draft kontrak kerja sama untuk dipelajari oleh pihak Conrad.
Menurut Faisal, total potensi di blok Singkil dengan asumsi P50 adalah sebesar 296 miliar kaki kubik gas (BCF). Sedangkan Blok Meulaboh memiliki potensi minyak bumi dengan asumsi P50 sebesar 192 juta barel minyak (MMBO) dan potensi gas dengan asumsi yang sama sebesar 1,1 triliun kaki kubik gas (TCF).
“Potensi hidrokarbon diyakini berada pada wilayah kerja OSWA (blok Singkil) dengan luas area kerja sebesar 8.200 km2 dan ONWA (blok Meulaboh) seluas area 9.200 km2 dengan risiko geologi rata-rata moderate to high risk, khususnya di keberadaan source rock,” jelasnya.