Infoacehtimur.com, PEUNARON – Petani sawit di wilayah kecamatan Peunaron, ‘berteriak’ kepada pemerintah Kabupaten Aceh Timur terkait pengawasan harga Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit.
Pasalnya, harga beli yang ditetapkan oleh Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Peunaron berbeda dengan PKS lain diluar kecamatan Peunaron.
“Dengan PKS di Aceh Tamiang harga berbeda 400 dan harga di Sumatra berbeda pembelian mencapai 600 rupiah per kg,” ucap jumi Syahriga, melansir metropesawat.com pada JUmat (26/4/2024).
Mengutip Metropesawat.com (26/4), harga TBS Kepala Sawit tingkat petani di Peunaron menurun sejak momen lebaran Idul Fitri, kian menurun hingga saat ini.
Sementara Agen pengumpul yang membeli TBS sawit masyarakat petani Peunaron mengaku pihaknya mengacu pada harga beli TBS Sawit di PKS Peunaron.
“Referensi harga pembelian sawit ke petani sesuai harga PKS setempat. Jika harga turun maka agen atau toke akan menurunkan harga sawit,” kata Jimi Syahriga pada Jum’at (26/4/2024).
Berdasarkan keterangan agen pengumpul sawit di Peunaron, menyebut PKS Peunaron sejak 17 April 2024 membeli harga TBS Sawit seharga Rp1.970/kg.
Hingga Jumat 26 April 2024, harga sawit yang dibeli oleh PKS Peunaron berangsur turun menjadi Rp1.570/kg.
Sementara ditingkat agen pengumpul di desa-desa membeli TBS sawit petani seharga 1.320/kg pada 26 April 2024.
Sejumlah petani menyebut akan menggelar aksi protes ke PKS Peunaron hingga harga TBS Sawit di Peunaron mengikuti harga di luar Peunaron.
Penurunan harga beli TBS sawit oleh PKS Peunaro kemudian mengakibat harga beli tingkat agen ikut turun membuat petani semakin ‘tercekik’.
Petani sawit disejumlah desa di Kecamatan Peunaron meminta Pemerintah Kabupaten Aceh Timur dapat bijak mengawasi harga TBS Kelapa Sawit Petani dan mencegah “permainan” harga tingkat pabrik.
Hingga berita ini ditayangkan, belum diperoleh keterangan harga sawit untuk waktu depan dari PKS Peunaron.