Infoacehtimur.com / Aceh Timur – PT. Pema Global Energi (PGE) melakukan sosialiasi kegiatan pencarian sumber migas baru (Seismik 3D) kepada para pemangku kepentingan di Kabupaten Aceh Timur, yang dilaksanakan di aula Kantor Bupati Aceh Timur, Senin (17/10/2022).
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Plt Sekda Aceh Timur, T. Reza Riski, Asisten 2 Setdakab Aceh Timur, Dr. Darmawan, Asisten 1 Aceh Timur, Syahrizal Fauzi, wakil ketua DPRK Aceh Timur, Muhammad Adam, perwakilan Kodim 0104 Aceh Timur, perwakilan Polres Aceh Timur AKP Yusuf Hariadi, para kepala dinas, serta Camat, perwakilan BPMA dan manajemen PGE.
Sementara itu, Field Manager PGE, Ruzi A Muis, dalam sambutannya menyampaikan bahwa saat ini kondisi Wilayah Kerja B peninggalan Exxon Mobil dan PHE NSB yang dikelola PGE sudah mendekati batas akhir keekonomian dan kontrak PGE selama 20 tahun ke depan.
“Maka komitmen kerja pasti yang diperintah oleh pemerintah untuk tiga tahun pertama salah satunya adalah studi seismik untuk keberlangsungan Wilayah kerja B yang diprediksi keekonomiannya hanya bisa bertahan 2 sampai 3 tahun ke depan,” kata Ruzi.
Baca juga: BPMA dan PGE Ajak Jurnalis Dukung Seismik untuk Temukan Sumber Cadangan Migas Baru di Aceh
“Karena saat ini WK B dikelola oleh perusahaan milik daerah aceh sendiri maka setiap pemasukan perusahaan sebagian besar akan menyumbang anggaran daerah aceh, contohnya setahun beroperasi PGE sudah dapat menyumbangkan pajak sebesar 23 miliar ke kas pemerintah aceh,” terang Ruzi.
Oleh karena itu kami mohon dukungan sepenuhnya dari semua pihak untuk menyukseskan kegiatan ini,” pinta Ruzi.
Ruzi menambahkan, jika kegiatan pencarian sumber baru ini berjalan dengan baik dan dapat ditemukan sumber baru, maka migas yang dihasilkan oleh PGE akan sangat mendukung pemasukan daerah setelah berkurangnya transfer dana otsus oleh pemerintah pusat,” demikian paparnya.
Kemudian, Perwakilan Badan Pengelola Migas Aceh (PBMA), Achyar Rasyidi, menyampaikan bahwa kegiatan seismik 3D seismik yang dilakukan PGE adalah yang pertama kali di bawah pengawasan BPMA, setelah adanya Undang-Undang Pemerintah Aceh (UUPA) yang melahirkan PP 23 Tahun 2015 yang memungkinkan Aceh mengelola migas sendiri.
“Kami berharap agar kegiatan ini berjalan dengan baik dan mendapatkan hasil yang maksimal untuk menambah devisa negara yang kemudian dikembalikan dalam bentuk dana bagi hasil migas ke Aceh sebagai daerah penghasil” ujar Achyar.
Sementara itu, Plt Sekda Aceh Timur T. Reza Riski dalam sambutannya mengatakan bahwa, masyarakat Aceh Timur harus bersyukur dengan rencana survei sesimik ini karena hal ini merupakan harapan baru untuk masa depan Aceh secara umum dan masa depan Aceh Timur secara khusus.
“Jika nanti hasilnya positif maka masyarakat yang akan menikmati hasilnya,” kata T. Reza.
Ia juga menyebutkan untuk menyukseskan kegiatan tersebut perlu adanya harmonisasi dan komunikasi yang baik dengan semua pemangku kepentingan hingga ke masyarakat di desa-desa yang akan dilewati oleh kendaraan seismik tersebut.
“Kegiatan ini menyangkut dengan kesejahteraan anak cucu kita ke depan maka kegiatan ini harus kita dukung bersama, kami akan mengawal kegiatan ini karena ini menyangkut kekayaan alam kita, semoga mendapatkan hasil yang baik sehingga dapat menambah pendapatan daerah aceh timur,” tambah T. Reza.
Kegiatan seismik 3D PGE di Aceh Timur akan dilakukan di kecamatan Madat,” demikian pungkas T. Reza Riski.
Untuk survey seismik 3D PGE akan menggunakan mobil Vibroseis yang akan melakukan getaran pada tanah untuk menghasilkan data yang kemudian ditangkap dan unit mobil lainya.
Teknisnya, saat beroperasi truk vibroseis ini akan menurunkan alat semacam vibrator yang ditempelkan ke tanah. Dari vibrator itu muncul getaran. Getaran ini yang nantinya ditangkap oleh unit lainnya yang disebut Lobo.
***
Baca juga: Survei Seismik Diharap Temukan Potensi Migas Baru Di Aceh Timur
Baca juga: Pertamina Temukan Cadangan Migas Baru di Laut Aceh Timur