Infoacehtimur.com | Nasional – Zulfikar (36), dan Syafruddin (51) dituntut hukuman mati secara sah dinyatakan keduanya membawa dan mengantar narkotika jenis sabu-sabu seberat 20 kilogram dari Lhokseumawe, Aceh ke Medan.
Atas tuntutan keduanya itu dibacakan oleh JPU Fransiska Panggabean dalam persidangan yang digelar lewat telekonferensi video dari Ruang Cakra VIII Pengadilan Negeri Medan.
“Mereka terbukti secara sah dan meyakinkan mengantarkan narkotika jenis sabu-sabu seberat 20 kilogram,” kata Fransiska Panggabean, seperti dikutip IAT melalui Okezone, Rabu 27 Juli 2022.
Di mana atas upayanya itu, keduanya mendapatkan upah senilai Rp50 juta jika berhasil mengantarkan sabu-sabu.
Perbuatan keduanya melanggar Pasal 114 ayat (2) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
“Meminta majelis hakim supaya menjatuhkan hukuman kepada kedua terdakwa masing-masing dengan pidana mati,” sebut JPU Fransiska.
Usai mendengarkan tuntutan, Majelis Hakim yang diketuai Immanuel Tarigan menunda sidang hingga pekan depan. Sidang berikutnya akan dilaksanakan dengan agenda pembelaan (pledoi) dari kedua terdakwa maupun penasehat hukumnya.
Dalam dakwaannya, JPU menyebut Fikar dan Din ditangkap petugas Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut di Jalan Lintas Sumatera Medan-Aceh, Desa Paluh Manis Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara pada akhir Maret 2022 lalu.
Baca Juga:
- Selewengkan Dana Bansos Pendamping PKH ini Terancam Hukuman Penjara Seumur Hidup
- Terdakwa Sabu Seberat 105,5 Kg, Majlis Hukum Banda Aceh Vonis Mati, kini Jadi Seumur hidup di Pengadilan Idi
- PN Palembang Vonis Mati 3 Kurir Sabu 16 Kilogram asal Aceh
Saat itu keduanya membawa mobil Toyota Innova berisi 20 kilogram sabu-sabu yang dikemas dalam 20 bungkus teh China. Mereka diperintah seseorang bernama Cakya (DPO) untuk mengantar mobil berisi narkoba itu kepada seseorang yang menunggu di gerbang tol Helvetia, Medan.
Mereka dibekali uang oleh Cakya senilai Rp 2 juta dan dijanjikan akan mendapatkan bayaran Rp 50 juta jika berhasil mengantarkan mobil berisi narkoba itu.
Namun belum lagi mereka tiba di Medan, Polisi yang sudah mendapatkan informasi akan adanya transaksi narkoba itu langsung menghentikan mobil yang ditumpangi keduanya saat masih berada di Langkat.