Info Aceh Timur, Aceh – Jurnalis bernama Raja Umar dari Kompas TV dan Lala Nurmala dari Puja TV, diduga diintimidasi oleh pengawal Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri.
Diantaranya didatangi polisi berpakaian preman mengecek semua galeri ponsel dua jurnalis lalu memaksa untuk menghapus semua rekaman seperti foto, video dan rekaman suara terkait Firli.
Intimidasi terhadap dua jurnalis itu terjadi di Banda Aceh pada Kamis, 9 November 2023 saat merekam Firli Bahuri makan durian di Warkop Sekber Jurnalis, Banda Aceh.
Berawal dari pengakuan Raja Umar, ketika dirinya ingin melakukan wawancara Firli, soal tudingan terhadapnya mengulurkan waktu dari panggilan Polda Metro.
BACA JUGA: Tiga Jurnalis AJI Langsa Dinyatakan Kompeten Pada UKJ Muda di Lhokseumawe
BACA JUGA: Jurnalis Palestina Rushdi Sarraj Tewas Dalam Serangan Israel Biadab di Gaza
“Ditolak oleh Firli karena sedang makan durian,” kata Umar, seperti dikutip Infoacehtimur.com melalui CNN Indonesia, Jum’at (10/11/2023).
“Saat itu saya ingin mewawancarai Ketua KPK terkait agenda kunjungan ke Aceh dan minta tanggapannya terhadap tudingan Firli mengulurkan waktu dari panggilan Polda Metro. Lalu Firli menjawab ‘tidak ada komentar, saya lagi makan duren’,” kata Umar lagi.
Lantas Umar meminta izin agar Firli mau memberi komentar setelah makan durian sembari menunggu agak jauh dari meja tempat Firli makan. Namun, pihak kepolisian pengawal Firli mendatangi Umar untuk menghapus semua foto dan video.
Awalnya Umar tidak merespons permintaan polisi tersebut, karena ia sudah menyebut dirinya jurnalis sambil menunjukkan id card pers. Lalu Umar kembali didatangi polisi berpakaian preman untuk mengecek semua galeri ponsel miliknya.
“Karena dipaksa disuruh buka galeri di ponsel, saya langsung hidupkan rekaman saya rekam, lalu saya tanya sambil buka galeri yang mana foto yang harus saya hapus. dan polisi itu tahu saya merekam audio dia juga meminta menghapus rekaman tersebut lalu saya melawan,” ucapnya.
Rekaman audio tersebut juga sudah sempat dikirim oleh Umar ke redaksinya dan ke group wartawan di Aceh lainnya, agar bisa dijadikan barang bukti jika terjadi sesuatu dengannya.
Sementara itu Jurnalis Puja TV, Lala Nurmala mendapat perlakuan yang sama dengan Umar. Ia sempat merekam saat Umar meminta izin dengan Firli untuk wawancara.
Aksi Lala juga diketahui oleh tim pengawal Firli Bahuri dan menanyakan kepada Lala apakah mengambil video atau tidak. Saat itu Lala menjawab tidak merekam.
Kemudian pengawal tersebut meminta Lala untuk membuka galeri ponsel untuk menghapus semua foto dan video yang berhubungan dengan Firli. Kemudian Lala menghapus beberapa foto dan video karena tertekan.
“Terus dia meminta hapus. Akhirnya saya hapus. Ya, ini kan sudah tertekan. Dia minta buka ponsel kita, padahal ponsel itu kan privasi kita sebenarnya. Sedangkan saya dari awal sudah bilang tidak merekam, tapi dia bersikeras memaksa,” ujarnya.
Diketahui, kedatangan Firli Bahuri ke Aceh dalam rangka mengikuti road show bus KPK dan Road To Hakordia. Di sela kegiatan dinas KPK tersebut, Firli juga terpantau melakukan aktivitas belajar masak nasi goreng, main bulu tangkis, merayakan ulang tahun ke-60 hingga makan durian dengan didampingi para pemilik media yang tergabung dalam JMSI.
DISCLAIMER: Artikel dikutip melalui media CNN Indonesia, Infoacehtimur.com belum dapat mengonfirmasi pihak yang bersangkutan.