
INFO ACEH TIMUR, Idi Rayeuk – Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Aceh Timur menyelesaikan perkara tindak pidana penganiayaan secara Restorative Justice.
Restorative Justice adalah sebuah pendekatan untuk menyelesaikan konflik hukum dengan menggelar mediasi diantara korban dan terdakwa.
Sebelum diselesaikan secara Restorative Justice, seorang pria bernama Bachtiar melaporkan tentang adanya dugaan tindak pidana penganiayaan ke SPKT Polres Aceh Timur.
“Bachtiar datang ke SPKT Polres Aceh Timur pada 12 Juli 2023 lalu, mengaku sebagai korban penganiayaan,” kata Kapolres Aceh Timur, AKBP Andy Rahmansyah, Rabu (30/8/2023).
BACA JUGA: Polres Aceh Timur Selesaikan Kasus Pencurian Secara Restorative Justice
BACA JUGA: Kasatreskrim Polres Aceh Timur Jelaskan Apa Itu Guna Restorative Justice
Andy mengatakan, dugaan tindak pidana penganiayaan tersebut dilakukan oleh Redika, terhadap Bachtiar dan laporan tersebut diterima oleh Satreskrim Polres Aceh Timur.
Selanjutnya dilakukan penyelidikan dan penyidikan atas laporan tersebut terdapat kesalah fahaman diantara pelapor dan terlapor sehingga memicu terjadinya tindak pidana penganiayaan.
Pada 1 Agustus 2023 terlapor melalui perangkat desa Jambo Bale, Kecamatan Indra Makmur, Kabupaten Aceh Timur meminta kepada Polres Aceh Timur agar perkara tersebut di mediasikan.
Halaman Selanjutnya